Ketimbang Bayern Munchen, Harusnya Harry Kane Lebih Memilih Pindah Ke Manchester United
2 min read
Pakar sepak bola Inggris, Ally McCoist mempersoalkan keputusan Harry Kane hengkang ke Bayern Munchen. dia menyatakan sang penyerang semestinya hengkang ke Manchester United pada season panas ini.
Semenjak musim 2022/2023 rampung, Kane memang kencang diberitakan bakal angkat kaki dari Tottenham. sang penyerang diketahui ingin mencari klub anyar lantaran dia menyatakan The Lillywhites tidak berhasil memenuhi ambisinya.
terdapat dua klub yang kencang dihubungkan dengan Kane, yakni Manchester United serta Bayern Munchen. Kane ujungnya memilih hengkang ke Jerman buat menyetujui pinangan Bayern Munchen.
McCoist mengatakan tak habis pikir dengan keputusan Kane itu. dia menyatakan sang penyerang semestinya pergi ke MU bukannya ke Bayern. Pada talkSPORT, McCoist menyatakan kalau Bayern Munchen memang pilihan yang bagus buat dituju Kane.
Akan tetapi dia menyatakan daripada Bayern, MU dapat jadi pilihan yang jauh lebih bagus buat karier sang penyerang. “Bayern Munchen merupakan salah satu klub terbesar di dunia. akan tetapi bila saya jadi Harry Kane, saya bakal lebih memilih hengkang ke Manchester United,” ucap McCoist.
McCoist mengatakan kalau terdapat sejumlah keuntungan buat Kane bila dia hengkang ke MU. tidak cuma dia bisa memenangi gelar jawara, dia pun dapat mengejar rekor pembuat gol terbanyak sepanjang sejarah EPL yang sekarang ini masih dipegang Alan Shearer.
“Bila dia hengkang ke United, dia memperoleh dua hal yang besar. dia tentu bakal menjaga rekor tersebut [top skor sepanjang masa EPL] serta itu merupakan satu buah prestasi yang luar biasa,” tambah sang pandit.
“Saat dia mempunyai opsi buat pindah ke klub yang mempunyai peluang memenangi liga serta memperoleh rekor tersebut, maka dia semestinya memilih opsi tersebut,” dia memastikan.
Setan Merah sendiri memang pada ujungnya mengambil keputusan buat tak mengejar servis Kane. Manchester United mengambil keputusan buat mendatangkan Rasmus Hojlund dari Atalanta, di mana mereka menggelontorkan total kurang lebih 85 juta Euro buat pelayanan sang penyerang.
