Kabar Selebritis – Pelaku Peretasan Akun Milik Jennifer Lawrence Telah Dihukum Penjara

Seorang pria asal Chicago telah mendapatkan vonis hukuman penjara selama sembilan bulan pada hari Selasa (24/1). Pria tersebut adalah orang dibalik peretasan akun elektronik dari sekitar 30 selebritis dan telah melakukan pencurian terhadap informasi pribadi, termasuk rekaman video telanjang dan foto telanjang.

Edward Majerczyk, seorang pria berusia 29 tahun telah diminta untuk membayar sekitar US$ 5.700 terhadap restitus layanan konseling untuk korban selebritis yang dirahasiakan namanya di mana foto telanjangnya telah disebarluaskan secara online.

Majerzyk dituduh telah mendalangi skema peretasan yang ilegal yang mengakses lebih dari 200 email dan akun online lainnya, termasuk akun milik dari seorang aktris bernama Jennifer Lawrence.

Menurut kesepakatan dalam pembelaannya, Majercyk mengirim email ke korban dengan mengatasnamakan penyedia layanan internet untuk mendapatkan username dan password. Majerzyk secara ilegal telah mengakses akun orang-orang yang telah meberikan informasi tersebut.

Majerzyk mengaku bersalah di pengadilan federal di Los Angeles pada tahun lalu atas tuduhan akses yang tidak sah ke komputer yang dilindungi untuk mendapatkan informasi. Dia menandatangani kesepakatan untuk kasusnya yang akan ditransfer ke Chicago. Dia tidak mendapatkan dakwaan atau tuduhan menjual atau mengunggah data-data yang dia dapatkan secara online.

Kedua belah pihak telah menyetujui untuk mendapatkan hukuman penajra selama sembilan bulan. Dakwaan tersebut juga bersama dengan hukuman maksimal yakni selama lima tahun hukuman kurungan penjara.

Pengacara Majerzyk, Thomas Needham mengatakan dalam pengadilan dan mengajukan bahwa kliennya menderita depresi dan mencari situs porni dan media pesan singkat internet dalam upaya untuk mengisi beberapa kekosoangan dan kekecewaan yang telah dia alami di hidupnya.

Needham mengatkan dalam sebauh memo hukuman bahwa dampak dari skandal peretasan tersebut sangat mempengaruhi Majerzyk, yang telah mendatangi terapis untuk menangani gangguan kecemasan dirinya dan rasa panik.

Agen federal telah mengatakan bahwa Lawrence juga sempat mengalami depresi dan kebingungan pada tahun 2014 silam dalam menghadapi konferensi pers tentang foto telanjang dirinya yang muncul secara online. Lawrence menyebutkan dalam sebauh wawancara dengan majalah Vanity Fair bahwa kebocoran tersebut adalah kejahatan seksual.