Kabar Otomotif – GM Korea Lihat ‘Sinyal Positif’ saat Perundingan Pers Akan Dilanjutkan Minggu Ini

General Motors ‘(GM.N) unit Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk melanjutkan pembicaraan upah dengan serikat pekerja pada hari Rabu (28/2). Lebih awal dari perkiraan, karena mencoba untuk memotong biaya pada operasi pembuatan kerugian dan menjaga agar pabriknya tetap terbuka.

Perundingan upah dihentikan bulan ini setelah GM mengatakan akan menutup salah satu pabriknya di Korea Selatan dan memutuskan nasib tiga pabrik yang tersisa dalam beberapa pekan mendatang – sebuah keputusan yang akan bergantung pada konsesi yang dapat terjadi dari serikat pekerja dan jumlah tersebut. Dukungan pemerintah bisa terjamin.

Dimulainya kembali perundingan menggarisbawahi tekanan intensif pada serikat pekerja unit untuk membuat konsesi untuk mencegah keluarnya GM dari negara tersebut, di mana ia mempekerjakan 16.000 orang. Serikat pekerja, yang telah mengadakan demonstrasi demonstrasi, sebelumnya telah menegaskan bahwa perundingan tidak mungkin dilanjutkan sebelum pertengahan Maret kecuali tuntutannya dipenuhi.

“Serikat pekerja tidak mungkin menjadi militan. Jika mereka tidak membuat konsesi, ini bisa membuat pabrik lain berisiko,” kata Lee Hang-koo, seorang peneliti senior di Korea Institute for Industrial Economics & Trade.

GM mengusulkan pembebasan upah dasar dan tidak ada bonus tahun ini bersamaan dengan penghentian beberapa manfaat seperti uang sekolah untuk anak-anak karyawan dan medali emas untuk pekerja lama.

“Kami berharap dapat membuat kemajuan yang berarti dalam negosiasi di masa depan dengan serikat pekerja kita … Kami melihat ini sebagai sinyal positif,” kata juru bicara GM Korea mengenai dimulainya kembali perundingan.

GM telah mengatakan bahwa diskusi dengan serikat pekerja dan pemerintah harus menunjukkan kemajuan yang signifikan pada akhir Februari, ketika GM akan membuat keputusan penting mengenai langkah selanjutnya. Selama sepekan terakhir, serikat pekerja mendapat tekanan kuat dari media konservatif Korea Selatan untuk membuat konsesi upah.

“Media konservatif menempatkan kita di pojok. Kita tidak bisa diam saja, “kata seorang pejabat serikat pekerja kepada Reuters. Serikat pekerja, bagaimanapun, berencana untuk terus mengadakan demonstrasi pada hari Selasa dan Rabu (28/2).

Eksekutif GM dan anggota parlemen oposisi konservatif berpendapat bahwa upah dan serikat pekerja Korea Selatan yang relatif tinggi telah memberi kontribusi terhadap masalah pembuat mobil AS di negara ini.