Kabar Otomotif – Aston Martin Bukukan Keuntungan Pertamanya Setelah 8 Tahun

Aston Martin Holdings Ltd. mencari mitra agar dapat bertahan sebagai produsen mobil mewah bervolume rendah. Bahkan setelah memposting keuntungan pertamanya dalam delapan tahun dan mempersiapkan penawaran umum awal potensial.

Pabrikan yang terkenal karena membuat mobil favorit film James Bond dapat menggunakan kombinasi modal yang diperoleh dari IPO dan mengikat dengan pemain yang lebih besar untuk memastikannya tetap di atas kurva mengemudi otonom yang mendorong pembuat mobil untuk berinvestasi miliaran dalam teknologi , menurut Chief Executive Officer Andy Palmer.

“Kami membuat jenis baru dari perusahaan, sebuah perusahaan yang dapat bertahan pada 7.000 hingga 14.000 mobil yang sangat berharga, sangat menguntungkan per tahun, tetapi dapat bertahan karena kemitraannya,” kata Palmer Senin dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV. “Ini bisa sangat menguntungkan pada 7.000 hingga 14.000 mobil per tahun tetapi hanya dengan memiliki saudara besar yang dapat membantu.”

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa laba sebelum pajak tahun lalu turun menjadi 87 juta pound ($ 121 juta) tahun lalu dari kerugian 163 juta pound di tahun 2016. Keuntungannya adalah yang pertama sejak 2010, menurut seorang juru bicara, didorong oleh penjualan model sportcar terbaru DB11 .

Hasilnya membantu memperbaiki perubahan merek Palmer dari merek ikonik, sementara penjualan model terbarunya akan memberikan dorongan kepada perusahaan sebelum penjualan saham. Bloomberg melaporkan bulan lalu bahwa produsen mobil tersebut mengincar valuasi sebanyak 5 miliar pound dalam sebuah IPO.

Pemilik Mercedes-Benz Daimler AG sudah memiliki saham 5 persen di Aston Martin dan kedua perusahaan tersebut memiliki kemitraan untuk mengembangkan kemampuan tanpa sopir, kata Palmer. Dia membutuhkan lebih banyak dukungan industri untuk tetap berada di depan dalam teknologi, katanya, tanpa spesifik.

Pemain mewah lainnya sudah bersekutu dengan pendukung yang lebih besar. Lamborghini dimiliki oleh Volkswagen AG, dan kepemilikan saham Ferrari SpA dengan Fiat-Chrysler Automobiles NV. Li Shufu, yang pada hari Jumat mengakuisisi 9,7 persen saham di Daimler, memiliki pembuat mobil sport Inggris Lotus melalui perusahaan yang dia dirikan, Zhejiang Geely Holding Group Co.

Aston Martin mengharapkan peningkatan lain dalam kinerjanya tahun ini, yang dapat meningkatkan valuasi yang diproyeksikan, karena akan mengarah pada pengenalan model baru di segmen kendaraan SUV sport yang menguntungkan serta mobil listrik baru baik yang jatuh tempo pada tahun 2019.