Kabar Olahraga – Tembus Final di Thailand Terbuka, Jadi Modal Bagus bagi Timnas BMX ke Olimpiade

Tim BMX Indonesia mampu mencapai target lolos ke final pada Kejuaraan BMX Thailand Terbuka. Pencapaian ini tentu saja cukup menjanjikan dan menjadi modal yang bagus bagi timnas BMX menuju ke Olimpiade 2020 mendatang.

Pada kompetisi tersebut, Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia atau PB ISSI telah mengirimkan tiga atlet yakni Fasya Ahsana Fifki, Wiji Puji Lestari dan Rio Akbar. Ada pun pebalap Indonesia lainnya yang bermain dengan mewakili klub. Ada Firman Chandra Alim mewakili United Bike Kencana Indonesia dan Toni Syarifudin dari Thrill Factory Racing Indonesia.

Hasilnya pun cukup bervariasi. Indonesia sendiri melalui Wiji Puji Lestari bisa membawa pulang gelar juara pada level junior putri. Wiji mampu meraih medali emas setelah mengalahkan tiga pebalap dari Hong Kong dan Thailand.

Pada sektor putra, ada tiga pebalap dari Indonesia yakni Firman, Rio dan Toni. Toni mampu finish di peringkat kelima dengan catatan waktu 37,501 detik. Kemudian ada Rio di posisi ketujuh dengan 38,837 detik disusul Firman dengan 39,172 detik di peringkat delapan. Sementara itu, pebalap junior Fasya, berhasil finish di peringkat keempat dengan catatan waktu 41,733.

Dadan Haris Purnomo selaku pelatih kepala balap sepeda BMX telah mengatakan jika yang menjadi target awalnya memang bisa memaksimalkan meraih poin yang ada dan target tersebut berhasil terpenuhi.

“Memang yang menjadi target awal kami ialah menginstruksikan kepada para pebalap agar minimal mereka mampu masuk final sebab penilaian Olimpiade untuk BMX pada kategori C1 memang hanya diambil urutan 1 – 8 finalis saja. Oleh sebab itu, mereka sudah mencapai target yang telah ditetapkan,” ungkap Dadang.

Rencananya, tim BMX pun akan kembali turun pada ajang BMX Osaka Internasional yang akan berlangsung di Oizumi Park, Sakai City, Jepang pada 25 November mendatang. Tetapi untuk event kali ini, akan dilakukan seleksi terlebih dahulu.

“Saya pun berharap elite serta junior mampu berangkat menuju Osaka. Namun dengan catatan mereka mempunyai kualitas yang mampu untuk kita harapkan,” imbuhnya.

“Apabila junior, meski pun masih ada Wiji sebagai pebalap terbaik Asia, namun memang pada sektor putri masih jauh untuk bisa mendongkrak poin Olimpiade. Baik itu individual atau pun negara. Oleh sebab itu, peluang besar ada pada sektor putra. Jumlah pebalap mumpuni serta memenuhi kuota yang diharapkan, jadi bisa diandalkan,” pungkas Dadang.