Kabar Olahraga – Roger Federer Menjadi Petenis Nomor Satu Tertua di Dunia
2 min read
Roger Federer berhasil menjadi petenis nomor satu dunia tertua dalam sejarah tenis selam 14 tahun. Setelah dia berhasil menduduki peringkat teratas yang merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.
Petenis berusia 36 tahun itu mengalahkan Robin Haase 4-6 6-1 6-1 dalam delapan besar Rotterdam Terbuka untuk menggantikan Rafael Nadal, 31, di puncak klasemen. Federer melampaui Serena Williams, yang berusia 35 saat dia kehilangan peringkat nomor satu wanitanya pada Mei 2017.
“Yang ini berarti paling banyak berusia 36 tahun, hampir 37,” kata Swiss. “Bila Anda sudah lebih tua, Anda harus bekerja dua kali lipat jumlahnya. Anda harus bergulat kembali dari seseorang yang telah bekerja keras untuk sampai ke sana.
“Mencapai nomor satu adalah pencapaian tertinggi dalam tenis. Ini adalah perjalanan yang menakjubkan dan untuk meraihnya di sini, di mana saya mendapatkan wildcard pertama saya di tahun 1998, sangat berarti.”
Pemenang Grand Slam delapan kali Andre Agassi sebelumnya memegang rekor peringkat pria – dia berusia 33 saat dia kehilangan posisi nomor satu pada bulan September 2003.
Harapan Federer untuk mencapai semifinal di Belanda tampak tipis saat ia kalah dalam set pertama, namun ia hanya berhasil menurunkan dua pertandingan lebih lanjut untuk mengikat petenis Italia Andreas Seppi atau petenis Rusia Daniil Medvedev.
Di akhir pertandingan, juara Grand Slam 20 kali duduk dan menghapus air mata, sebelum kembali ke pengadilan untuk menerima pujian dari penonton dan menerima piala untuk prestasinya. Dia pertama kali menjadi petenis nomor satu dunia pada Februari 2004, namun belum mencapai puncak peringkat sejak Oktober 2012 dan turun ke posisi 17 dari 17 Januari 2017.
Itu setelah dia menghabiskan enam bulan untuk pulih dari operasi dengan masalah lutut. Namun, ia telah memenangkan delapan gelar, termasuk Wimbledon tahun lalu dan dua Australia Terbuka. Cara Federer bermain, cara dia pindah ke lapangan, dia mungkin satu-satunya yang akan mencapai nomor satu di tahap ini, ini di akhir karirnya.
Saya ragu akan ada seseorang dalam waktu dekat melakukan hal yang sama. Dia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Hal ini cukup luar biasa, saya tidak berpikir dia percaya itu sendiri, dan saya pikir semua orang terkejut.
