Kabar Olahraga – Konta Balas Membalas Kekalahan Atas Hsiesh di Italia Terbuka

Johanna Konta terlihat melonggarkan, saat ia menuju Prancis Terbuka di mana, terlepas dari bakat dan ambisinya, ia telah keluar di putaran pertama untuk tiga kali berturut-turut.

Dalam dua terakhir dari kampanye tersebut ia telah meninggalkan Roma untuk Paris dalam bentuk yang layak, dan pada hari Rabu ia menyelesaikan hat-trick dari tahun-ke-tahun bagel melawan lawan di apa yang dulu disebut Italian Open, mengalahkan yang paling inventif, Hsieh Su-wei, 6-0, 6-4 dalam satu jam dan lima menit.

Itu adalah pembersihan semangat bagi Konta, yang kalah dari Hsieh, petenis ganda yang hebat, tetapi sangat berbeda jika bermain single, di putaran pertama di Roland Garros setahun yang lalu.

Namun, karena tenis adalah pintu yang berputar dari kejayaan dan kekecewaan, lawan Konta di babak ketiga pada hari Kamis adalah Jelena Ostapenko, juara Prancis 2017 , yang maju hari sebelumnya dengan mengalahkan Shuai Zhang dalam dua set.

“Dia mendukung Prancis Terbuka menang secara signifikan pada bulan-bulan berikutnya,” kata Konta dari Latvia berusia 20 tahun. “Dia membuat perempat dari Wimbledon, dia membuat Singapura dan dia telah membuat final Miami tahun ini. Dia adalah seorang striker bola besar, jadi saya tahu saya pasti harus bekerja keras untuk tetap kuat dalam beberapa poin. ”

Dia tidak punya masalah melakukan hal itu terhadap sentuhan berbulu Hsieh tetapi masih harus bekerja untuk membuka teka-teki aneh yang diciptakan penyihir Taiwan. Forehand nya berdengung lagi tetapi, meskipun dia puas dengan dia memukul di kedua sayap, beberapa backhands tampak tentatif, terutama menjelang akhir ketika dia berusaha untuk menyelesaikan cepat.

“Ini bukan pertandingan langsung melawannya,” kata Konta. “Set pertama cukup cepat [19 menit] tetapi saya sepenuhnya siap bermain selama yang dibutuhkan. Secara keseluruhan, saya senang dengan cara saya bermain. Saya memainkan cara saya ingin bermain. Saya ingin membuatnya terus melangkah maju, mencoba mengambil waktu itu darinya, dan memberinya kesempatan sesedikit mungkin untuk menjadi sekreatif dirinya.

“Saya belajar dari setiap pertandingan saya bermain melawan setiap lawan. Ya, dia benar-benar unik, sangat berbakat dan pemain licik. Saya pikir saya sudah banyak berkembang dari ketika saya bermain dia di Prancis, ketika saya memainkannya di Wimbledon. ”