Kabar Liga inggris – Ranieri Melakukan Misi Balas Dendam
2 min read
Claudio Ranieri telah disebukan bahwa dirinya pada saat ini sedang menjalani sebuah misi balas dendam. “The Thinker Man” telah diyakini akan mampu membawa Leicester City menjuarai Liga Premier Inggris pada musim ini.
Ranieri sebelumnya pernah melatih di Liga Premier Inggris bersama dengan “The Blues Chlesea” pada musim 2003 – 2004. Pada waktu itu, Ranieri telah membawa Chelsea bersaing dengan Arsenal untuk memperebutkan gelar juara. Namun, “The Thinker Man” harus mengakui kemenangan Arsenal.
Chelsea pun harus puas bisa finish dei peringkat kedua. Mereka tertinggal 11 poin dari Arsenal yang berada di puncak klasemen akhirnya. Chelsea pada waktu itu hanya mampu mengoleksi 79 poin. Tidak hanya gagal mengantarkan Chelsea meraih gelar juara, Ranieri pun harus menerima pil pahit bahwa posisinya didepak dari kursi kepelatihan Chelsea dan akan digantikan oleh Jose Mourinho.
Kini, setalah 12 tahun berselang, Ranieri pun memutuskan untuk kembali lagi ke Liga Premier Inggris. Tetapi kini dirinya tidak lagi menangani salah satu klub penghuni papan atas, justru sebaliknya. Ranieri melatih tim yang pada musim lalu tengah berjuang menjauh dari zona degradasi, Leicester City.
Mengenai kiprah Ranieri pada musim ini, Marcel Desailly, eks punggawa Chelsea memberikan komentarnya. Menurutnya, saat ini “The Thinker Man” tengah melakukan misi balas dendam.
“Cobalah diingat, Ranieri seharusnya mampu menjuarai LIga Premier Inggris bersama Chelsea pada 2004. Tetapi kalah dari Arsenal yang saat itu memang tak terkalahkan,” ujar Desailly pada bein Sport.
“Waktu itu sebanarnya juga menjadi musim yang bagus bagi Chelsea, namun Arsenal memang berada pada laju yang bagus. Dia pun akhirnya dipecat dan digantikan oleh Mourinho.”
“Kini dia telah melakukan pembalasan. Karena berhasil mengalahkan Chelsea 2 – 0, kini ganti Jose Mourinho yang dipecat oleh manajemen Chelsea.”
“Saya pun berfikir bahwa Leicester City akan mampu memenangi liga. Saat ini memang masih ada beberapa laga yang tersisa, meskipun ini tidak hanya berkaitan dengan mereka saja. masih ada Tottenham, Arsenal dan juga Man City. Namun mereka tidak konsisten, sehingga akan sulit untuk menangkap Leicester,” pungkasnya.
