Kabar Liga Inggris – Hazard Tengah Dalam Periode Terburuknya
2 min read
Dari seorang pemain terbaik Liga Premier Inggris yang berhasil membawa Chelsea meraih gelar juara, Eden Hazard harus rela tersisih dari posisi starting eleven Chelsea. Hazard pada saat ini berada pada titik terendah selama perjalanan karirnya.
Hazard melakoni musim 2014/2015 dengan sangat luar biasa. Dia adalah sosok sentral dalam permainan ‘The Blues’ untuk mengantarkan Chelsea menjuarai Liga Premier Inggris. Mampu mengoleksi 14 gol dan tampil pada seluruh laga Chelsea di ajang Liga Premier Inggris, Eden Hazard dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Premier Inggris 2014/2015.
Tetapi pada musim 2014/2015 ini, performa Hazard menurun drastis. Dia belum mampu mencetak 1 gol pun, dia juga baru mengoleksi 2 assist. Menurunnya penampilan Hazard sejalan dengan performa Chelsea dimana saat ini mereka harus terpuruk di posisi ke-16 klasemen sementara Liga Premier Inggris.
“Ini adalah pertama kali sepanjang karir saya, saya menjalani sebuah periode minor seperti pada saat ini. Saya tidak dapat menjelaskan hal ini. Yang saya mengerti adalah saya wajib bekerja lebih keras untuk dapat kembali bangkit. Di Chelsea hal menjadi sangat mengkhawatirkan, baik dari segi individu ataupun secara tim.”ungkap Hazard.
Performa buruk Eden Hazard pada awal musim ini membuat dirinya sampai harus tersingkir dari posisi starting XI pelatih Jose Mourinho. Eden Hazard tidak tampil sebagai starting XI ketika Chelsea takluk di tangan FC Porto pada ajang Liga Champions.
“Saya harus tinggal di bench pemain ketika menghadapi FC Porto di ajang Liga Champions, dan saya tidak lagi kebal terhadap bench pemain cadangan. Anda dapat tidak tersentuh ketika Anda tampil luar biasa, kondisi tersebut jelas tidak berlaku terhadap diri saya.”
“Saya pikir pelatih memberi pesan dengan jelas dengan menggantikan saya. Saya tidak membaca apa yang dirinya ungkapkan, tetapi dia telah menjelaskan segala hal. Saya tidak merasa khawatir dengan pelatih, Mourinho adalah pelatih terbaik dunia pada saat ini dan terbiasa dengan tekanan. Saya adalah sosok orang yang selalu optimistis, dan saya mengerti saya dapat belajar dalam periode sulit ini.”
