Kabar Bola Inggris – Sam Allardyce Tinggalkan Crystal Palace
2 min read
Crystal Palace tengah mencari manajer kedelapan mereka dalam tujuh tahun setelah keputusan Sam Allardyce mengejutkan Steve Parish. Allardyce telah memutuskan untuk mengajuka pengunduran dirinya saat ia berusaha melepaskan diri dari menajemen tingkat tinggi setelah tahun yang penuh gejolak.
Allardyce baru saha menandatangani kontrak hingga tahun 2019 di Selhurst Park sebelum Natal dan menjalani tim yang berjuang menuju kampanye tahun kelima secara berturut-turut. Hal tersebut akhirnya dijamin dengan Palace yang berhasil finis diperingkat ke 14 dan kemenangan yang menyengat atas Chelsea, Arsenal dan Liverpool dalam kampanye tersebut, untuk manajer berusia 62 tahun yang keluar setelah bertugas hanya selama lima bulan dan dua hari setelah pertandingan terakhir di Liga Premier Inggris.
Dia mendapatkan bonus sekitar 2 juta poundsterling untuk menjaga klub tetap bertahan di Liga Premier Inggris, dengan Palace yang akhirnya menyelesaikan musim dengan tujuh poin diatas peringkat yang terdegradasi, dan pada awalnya menyarankan agar dia mendekati tugas restrukturisasi skuad pada musim panas ini dengan senang hati.
Namun sikap itu telah bergeser selama akhir pekan saat ini merenungkan tekanan besar yang datang dengan menjadi manajer sepakbola. Dia bertemu dengan Parish di kantor pusat London tengah pada hari Selasa (23/5) dan setelah menjalani karir selama 26 tahun yang telah memasukkan penanganan enam klub papan atas, dia memberi tahu pemilik klub bahwa dia tidak ingin tetap berada di posisi tersebut.
“Dalam beberapa hal, ini telah menjadi keputusan yang sulit untuk dibuat, namun di lain hal, itu sangat sederhana,” katanyadalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Selasa (23/5) malam waktu setempat.
“Saya akan selalu berterima kasih kepada Crystal Palace dan Steve Parish karena telah memberi saya kesempatan untuk pergi keluar dengan kepalaku yang tinggi karena membantu menjaga klub di Liga Primer. Lebih dari itu, mereka memberi saya kesempatan untuk pergi keluar dengan kepalaku yang tinggi karena membantu menjaga klub di Liga Premier. Lebih dari itu, mereka memberi kesempatan untuk membangun kembali reputasi saya setelah apa yang terjadi dengan Inggris. Saya merasa perlu tembakan lagi untuk menjadi manajer Liga Primer dan Palace memberi saya kesempatan untuk melakukan rehabilitasi,” ujar Allardyce.
