Kabar Bola Eropa – Mourinho Mendapatkan Kesulitan Dengan Pemainnya Di Babak Pertama

Jose Mourinho menegur pemain Manchester United atas kurangnya konsentrasi dan bersikap terlalu santai di dalam ruang ganti. Hal itu terjadi sebelum anak asuhannya berhasil mengalahkan St. Etienne dengan skor 3-0 dalam pertandingan Liga Europa di sistem gugur babak 32 besar.

Manajer tersebut merasa senang dengan hasil yang mereka dapatkan, dengan Zlatan Ibrahimovic yang tampil ganas dengan menorehkan tiga gol yang menambah catatan golnya menjadi 23 gol, yang menjadi pencetak gol terbanyak selama satu musim untuk United sejak Robin van Persie yang mencetak 30 gol ketika timnya menjuarai gelar liga pada musim 2012-13. Namun Mourinho merasa tidak senang khususnya pada sikap yang ditunjukkan pemain sebelum pertandingan dan merasa bahwa dirinya haris menggantinya selama interval babak pertama.

“Saya merasa senang, khususnya karena pada babak pertama kami bermain dengan sangat buruk dan berhasil mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 1-0 ketika di mana kami tidak pantas untuk medapatkannya, jadi saya merasa yakin bahwa pada babak kedua kami haris meningkatkan performa. Hal itu terjadi karena kurangnya konsentrasi, saya langung merasakannya secara cepat ketika di ruang ganti, yang terlalu keras, terlalu lucu, dan terlalu santai,” kata Jose Mourinho.

“Asisten saya merasa bahwa ketika pemanasan sejumlah pemin tidak berada dalam fokus mereka, bukan adrenalin yang benar di tubuh mereka. Ketika pertandingan dimulai, dan satu hal yang kami lakukan adalah back pass dari Eric Bailly kepada penyerang lawan yang membuat mereka berhadapan satu-satu dengan Sergio Romero. Ketika anda tidak memiliki konsentrasi, hal itu akan sulit untuk segera pulih. Meskipun di pinggir lapangan, saya merasa komunikasi antar pemain sangat sulit , jadi saya membutuhkan waktu istirahat babak pertama. Pada babak kedua adalah cerita yang berbeda, hasil yang berbeda,” ujar Mourinho.

Mourinho tidak menerima bahwa bermain di kompetisi Liga Europa adalah dianggap sebagai kompetisi kelas dua dia mengatakan: “Saya tahu Liga Champions adalah kompetisi di mana semua orang ingin bermain, tapi kami bermain di Liga Europa. Kami memiliki fase grup kecil seperti ini, ketika kami butuh kemenangan, kami melakukannya.”