Thu. Apr 13th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Bola Eropa – Melawan Sevilla Bisa Menjadi Titik Balik Leicester City

2 min read

Dalam konferensi pers yang hampir berakhir, Claudio Ranieri diingatkan bahwa Sevilla terkenal dengan adu banteng. Ranieri telah mulai tersenyum sebelum wartawan olah raga menyelesaikan pertanyaan tetang apakah manajer Italia tersebut menganggap dirinya sebagai seorang matador atau banteng di laga leg pertama di babak 16 besar Liga Champions mereka melawan Sevilla.

“Jika saya memiliki bola? Saya akan menjadi matador ,” jawab Ranieri sambil tertawa.

Ranieri kemudian melanjutkan berbicara tentang perlunya sosok seperti matador, gladiator, dan prajurit di Stadion Sevilla, Ramon Sanchez Pizjuan, di mana Leicester City akan memainkan pertandingan terbesar dalam sejarah 133 tahun mereka ketika mereka melawan tim yang diarsiteki Jorge Sampaoli untuk mendapatkan satu tempat di perempat final Liga Champions.

Pertanyaan kuncinya adalah apakah Leicester dapat melepaskan hasil buruk di liga domestik mereka, yang terinspirasi oleh kesempatan sekali lagi untuk mendengarkan lagu kebesaran Liga Champions yang diputar di bawah lampu sorot di Stadion yang menjadi salah satu stadion yang beratmosfer semangat di Spanyol, untuk menemukan kembali semangat pantang menyerah mereka seperti musim lalu, ketika tim Ranieri yang memilki keyakinan mungkin bahwa semuanya masih bisa terjadi.

Ranieri sendiri mengatakan bahwa hasil yang tak terduga di Selatan Spanyol tersebut bisa mempengaruhi secara meluas untuk mendapatkan kesempatan mencapai titik delapan besar dikompetisi utama klub elit Eropa.

“Sevilla bisa menjadi titik balik, itu bisa menjadi segalanya. Kami bisa kalah, tapi itu tidak masalah, tidak ada yang terjadi. Tapi jika kami bisa melakukan permainan yang sangat baik, sesuatu di dalam akan bisa berubah. Kami perlu satu pertandingan seperti ini,” ujar Ranieri.

Leicester di masa lalu akan menikmati kontes semacam ini, di mana segala kemungkinan telah melawan mereka, namun begitu banyak yang telah berubah sejak tenor Andrea Bocelli melantun di Stadion King Power pada hari yang sama bahwa Wes Morgan dan Ranieri mengangkat trofi Liga Premier Inggris ke langit.

Sembilan bulan kemudian, Leicester berada pada satu tutuk dan berada satu tempat di atas zona degradasi. Mereka belum mencetak gol di Liga Premier Inggris selama lebih dari 10 ja, kembali seperti akhir tahun 2016, dan menjadi tim juara liga Inggris untuk pertama kalinya sejak tahun 1956 , menderita lima kekalahan secara beruntun ketika mereka dikalahkan Wansea City dengan skor 2-0 di awal bulan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *