Hasil Tes Kejiwaan Keluar Membuktikan 2 Tersangka Mutilasi Di Sleman Secara Sadar Melakukan Perbuatannya
2 min read
Dua orang tersangka mutilasi di Sleman dengan korban seseorang mahasiswa berinisial R (20) sudah melewati pemeriksaan kejiwaan. Dari hasil pemeriksaan kejiwaan, hasilnya kedua tersangka secara sadar melaksanakan pembunuhan serta mutilasi.
Kedua tersangka yaitu W (29) yang merupakan warga dari Magelang, Jawa tengah serta RD (28) yang merupakan penduduk dari Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kedua tersangka sekarang ini mendekam di Polda DIY.
Sementara itu korban R merupakan penduduk dari Pangkal Pinang. Korban berumur 20 serta berstatus selaku mahasiswa disalah satu universitas swasta di Yogyakarta.
“Hasil pemeriksaan kejiwaan dari biro psikologi Polda DIY, motif mutilasi dijalankan secara sadar buat menghilangkan alat bukti,” ucap Kombes Pol FX. Endriadi selaku Dirreskrimum Polda DIY.
Sekarang ini penyidik masih melaksanakan prosedur pemberkasan. potongan badan korban yang ditemui, lanjut Endriadi, sudah cukup buat keperluan pemberkasan.
“(Potongan badan yang sudah ditemukan) buat kebutuhan pemberkasan kami telah cukup. Jadi buat tindakan pemberkasan penyidikan kami telah cukup,” katanya.
Endriadi menjelaskan sekarang ini mayat korban masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY. Pihaknya sekarang ini pun masih menanti keluarnya hasil pemeriksaan DNA. “Sesudah nanti DNA jadi, jenazah diserahkan ke pihak keluarga,” tambahnya.
Dikabarkan sebelumnya, potongan badan manusia ditemui di kawasan Jembatan Kelor yang berlokasi di Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman. Dari penemuan bagian badan itu terbongkar perkara pembunuhan serta mutilasi.
Hasil identifikasi menemukan kalau korban berinisial R, yang merupakan warga dari Pangkal Pinang. Korban berumur 20 serta berstatus selaku mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.
Pihak berwajib juga sukses membekuk dua orang terduga tersangka. Kedua terduga tersangka yang sukses dibekuk yaitu W (29), yang merupakan penduduk asal Magelang, Jawa Tengah; serta RD (38), yang merupakan warga asal Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Polisi juga melaksanakan pemeriksaan kejiwaan kepada kedua tersangka mutilasi itu. Tes kejiwaan ini dibuat lantaran ditemui bukti kalau kedua tersangka itu bergabung dalam komunitas di grub media sosial Facebook. aktivitas komunitas tersebut disinyalir tak normal.
