Berita Otomotif Teraktual – Lantaran Airbag, 34 Juta Mobil Ditarik

Total mobil yang terpaksa ditarik di AS lantaran memakai airbag Takata dari Takata Corporation mencapai 2 kali lipat alias 34 juta unit. Jumlah ini menjadi jumlah penarikan kendaraan terbesar selama sejarah Amerika. Seperti yang dilansir oleh Reuters, pada Kamis (21/5/2015), Departemen Transportasi dan Lembaga Keselamatan Jalan Raya Nasional (NHTSA) AS menyatakan bahwa mobil ditarik tersebut diduga memakai airbag Takata yang memiliki masalah, baik untuk pengemudi maupun penumpang.

Kendaraan tersebut adalah buatan 11 pabrikan asal bermacam negara. Pihak berwenang AS menyebut bahwa airbag Takata bermasalah itu sudah meminta 6 korban tewas. Lantaran insiden ini, lembaga tersebut meminta agar mobil dengan kantung udara Takata ditarik. Masalah itu adalah mengembang dengan berlebihan lalu meledak hingga serpihannya menyasar tubuh pengemudi serta penumpang.

Penarikan oleh Takata pada Negeri Paman Sam tersebut adalah hasil desakan dari NHTSA walau awalnya pabrikan tersebut tak mau mengakui terhadap cacat produknya. Akibat dari penarikan itu, sejumlah 3 produsen mobil Jepang, yaitu Nissan Motor Co Ltd, Toyota Motor Corp serta Honda Motor Co Ltd turut lakukan penarikan kendaraan buatannya. Mereka menyebut bahwa penarikan dilakukan sebab pihaknya sudah menemukan inflator airbag yang tak tertutup seperti semestinya.

Keadaan itu diyakini memicu embun merembes pada casing propelan. Apabila hal itu terjadi, propelan pun berpotensi meledak, serta serpihan dari komponen tersebut akan menyebar hingga siapapun yang ada dalam mobil. Akibat kejadian semacam ini juga, 6 orang pemilik Honda meninggal. Pabrikan tersebut juga terpaksa menanggung ganti rugi pada keluarga korban dan biaya perbaikan hingga jutaan unit yang ditarik.

Lebih jauh lagi, akibat dari penarikan ini juga, pada penghujung bulan yang lalu Honda menyatakan bahwa keuntungannya tahun ini akan tergerus cukup banyak. Anthony Foxx, Menteri Transportasi juga memerintahkan kepada Takata agar mau bekerjasama pada proses penyelidikan terkait masalah fatal dan menyangkut nyawa manusia tersebut. Sementara NHTSA juga menegaskan bahwa pihaknya memprioritaskan pada penggantian terhadap inflator airbag yang mengalami rusak.