Berita Bola – Musim Depan, UEFA Akan Terapkan Aturan Baru
2 min read
Rasa kecewa yang dirasakan oleh Xabi Alonso di tahun 2014, ataupun Roy Keane serta Paul Scholes di tahun 1999, dipastikan tidak akan terulang kembali. Hal ini dikarenakan pihak UEFA akan melakukan revisi terhadap peraturan terkait skorsing untuk jumlah perolehan kartu kuning dalam fase knock-out pada Liga Champions serta pada Liga Europa. Para pemain dapat sedikit bernapas lega dengan adanya revisi dalam peraturan ini.
Apabila para pemain seperti halnya Alonso, Keane, Scholes, serta banyak lagi lainnya, harus rela hanya bisa menjadi penonton di pertandingan final disebabkan oleh skorsing akumulasi dari kartu kuning, maka hal ini tidak akan pernah terjadi lagi di masa depan. Tidak akan ada kembali ancaman dari skorsing akumulasi kartu di putaran final pada Liga Champions. Rencana revisi serupa pun juga akan diberlaukan pada Liga Europa. Catatan kartu kuning, dimana yang didapat oleh tiap pemain semenjak fase grup, menurut revisinya akan dihapuskan usai kompetisi tersebut sudah memasuki ke babak perempat final.
‘Menyusul adanya rekomendasi oleh Komite Kompetisi UEFA Club – demi terlaksananya kompetisi klub dalam UEFA, serta aturan yang telah berlaku pada UEFA European Football Championship, maka Panel Darurat pun memberikan keputusan bahwa, di musim ini, segala kartu kuning mulai dari awal babak pada saat penyisihan grup dapat dihapuskan pada babak perempat final. Oleh sebab itu, maka kartu kuning tak akan tetap dilanjut akumulasinya hingga ke putaran semifinal,’ bunyi dari pernyataan UEFA tersebut.
Para pemain yang sempat merasakan kecewa sebab tak dapat ikut tampil di partai final dari kompetisi Eropa ini sesungguhnya tak hanya Alonso, Keane, dan Scholes saja. Pada putaran final dari Liga Champions 2012 yang lalu pun juga harus rela absen sejumlah pemain berkelas dunia semisal Ramires, Branislav Ivanovic dan Raul Meireles yang merupakan pemain dari tim Chelsea, juga Holger Badstuber, David Alaba dan Luis Gustavo yang merupakan pemain dari tim Bayern Munchen, yang disebabkan skorsing oleh akumulasi kartu.
