Agostini Lebih Pilih Pensiun Jika Berada Dalam Situasi Rossi Saat Ini

Agostini Lebih Pilih Pensiun Jika Berada Dalam Situasi Rossi Saat Ini – Legenda MotoGP, Giacomo Agostini membandingkan kondisi dirinya di masa lalu dengan situasi Valentino Rossi saat ini. Dia mengaku lebih memilih untuk gantung helm kalau berada dalam situasi Valentino Rossi seperti saat ini.

Seperti diketahui, Valentino Rossi dipastikan masih membalap di MotoGP 2021. Pebalap berusia 41 tahun itu sudah menandatangani kontrak kerja sama dengan tim Petronas Yamaha SRT untuk musim depan.

Keputusan Rossi itu rupanya menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemar MotoGP. Tak sedikit orang yang mempertanyakan apakah peraih juara dunia sebanyak sembilan kali itu sudah mengambil keputusan yang tepat atau tidak.

Bukannya tanpa alasan, Rossi kini dianggap sudah kesulitan untuk bersaing dalam memperebutkan gelar juara MotoGP di usianya yang sudah tidak muda lagi. Pebalap asal Italia itu, terakhir kali naik podium pertama di tahun 2017, dan sudah puasa gelar sejak tahun 2009 atau selama 11 tahun.

Agostini jadi salah satu pihak yang berpendapat mengenai keputusan Rossi yang memilih tetap balapan pada tahun depan. Dia menilai Rossi tidak bisa dikritik atas keputusannya itu.

Sementara itu, Agostini juga memberikan pandangan soal pilihan pensiun di pengujung karier. Pria berusia 77 tahun itu lebih memilih pensiun saat dirinya sudah tidak lagi bisa naik podium pertama seperti sebelumnya.

Agostini mengatakan setiap orang tentu saja memutuskan sesuatu atas apa yang dia yakini dan bagaimana yang dia rasakan. Kalau The Doctor memang masih ingin tetap balapan, berikan saja motornya. Kita tidak dapat mengkritik keinginannya itu.

Dia menambahkan kalau anda bertanya, saat dirinya mulai tak bisa lagi meraih kemenangan seperti sebelumnya serta hanya bisa finis kedua atau ketiga dan mereka bilang kalau dirinya sudah selesai, maka itu sangat menyakitkan.

Agostini berpikir mungkin pada titik itu dirinya sudah mencapai banyak hal dalam hidup dan kini sudah tiba waktunya untuk menyerahkan pekerjaannya kepada orang lain. Memang, itu bukan hal yang mudah bagi seorang atlet untuk meninggalkan olahraganya karena itu sesuatu yang begitu ia cintai.

Agostini mengatakan bahwa dirinya sempat menangis selama tiga hari saat memutuskan untuk gantung helm, jadi dirinya sangat paham bagaimana sulitnya untuk mengambil keputusan itu. Tetapi, dirinya memiliki kekuatan untuk melakukannya.