Nasional – Seorang warga yang tinggal di Desa Besoanging, Kecamatan Tubbi Taramanu, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terpaksa mesti dibawa ke fasilitas kesehatan memakai tandu gara-gara kondisi jalan rusak parah tidak dapat diakses menggunakan kendaraan.
Warga bernama Ahmad Mindi (45) mengalami strok sehingga harus mendapatkan penanganan medis. Mindi ditandu secara gotong royong oleh puluhan warga menggunakan bambu dan sarung. Dua batang bambu itu dimasukkan ke dalam sarung kemudian diikat untuk menyangga bambu yang digunakan mengangkat.
Puluhan warga harus berjuang keras menandu warga yang sakit dengan melewati jalan menanjak dan licin selama 5 jam. Jarak tempuh sekitar 7 kilometer. Mindi juga dinaungi payung untuk melindunginya dari sinar matahari.
Tidak hanya melewati jalan yang terjal, para warga juga harus menyeberangi dua sungai lantaran jembatan di wilayah tersebut tidak ada, mereka menyeberang sungai melewati arus deras untuk bisa tiba di lokasi penjemputan mobil.
Sesekali, mereka harus berhenti beristirahat di tengah hutan dengan mengandalkan perbekalan seadanya, kemudian kembali melanjutkan perjalanan.
Mirisnya lagi, keluarga terpaksa menyewa kendaraan sebesar Rp 1 juta untuk membawa Mindi ke rumah sakit, karena ambulans tidak dapat tiba di lokasi dengan tepat waktu.
Keluarga pasien, Sarif, mengatakan, ada sekitar 30 orang warga yang bergotong royong membantu menandu warga yang sakit dari Desa Besoanging Utara menuju Desa Piriang, dengan jarak tempuh sekitar 7 kilometer.
“Kita berangkat dari pukul 07.00 Wita dari Desa Besoanging Utara menandu pasien secara bergantian dengan melewati pegunungan dengan kondisi jalan yang terjal dan licin selama 5 jam,” kata Sarif, saat ditemui di RSUD Hajja Andi Depu Polewali, Minggu (24/6/2024).
Menurutnya, ia terpaksa membawa Mindi ke rumah sakit lantaran pelayanan di puskesmas juga kurang memadai, sehingga warga sepakat untuk membawa Mindi ke RSUD Hajja Andi Depu Polewali.
“Kalau saya lihat di puskesmas itu tidak ada petugas, jadi terpaksa kita bawa ke sini, dengan jarak tempuh dari Desa Besoanging mencapai puluhan kilometer karena ini termasuk desa terjauh,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi seperti ini sudah sering terjadi, setiap ada warga yang sakit atau ingin melahirkan terpaksa mereka tandu lantaran kondisi jalan yang tidak dapat dilalui ambulans.
“Kondisi jalan sangat parah menanjak dan berlumpur sehingga tidak dapat dilalui kendaraan, dulu sempat dicor tetapi sudah rusak sehingga kondisi jalannya kembali seperti dulu yakni jalan tanah,” jelasnya.
Kondisi pasien saat ini sudah mulai berangsur membaik setelah mendapatkan penanganan medis di RSUD Hajja Andi Depu Polewali.