Nasional – Polres Malang memeriksa empat orang saksi menyusul insiden pelemparan batu yang menyebabkan pecahnya kaca bus Persik Kediri seusai pertandingan Liga 1 2024/2025 di Stadion Kanjuruhan, Minggu (11/5/2025). Para saksi tersebut terdiri dari warga yang berada di lokasi kejadian penyerangan bus Persik, beserta koordinator lapangan (korlap) pendamping tim berjuluk Macan Putih ini.
Kepala Seksi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan intensif guna mengungkap identitas pelaku penyerangan bus Persik yang menyebabkan dua anggota tim sepak bola Kediri mengalami luka-luka.
“Kami masih terus melaksanakan investigasi, termasuk pengumpulan barang bukti dan pemeriksaan beberapa saksi di sekitar lokasi kejadian,” ujar Bambang kepada Beritasatu.com, Senin (12/5/2025).
Dari hasil pemeriksaan sementara, empat saksi telah dimintai keterangan. Dua di antaranya adalah warga yang mengaku menyaksikan langsung kejadian penyerangan bus Persik. Sementara dua lainnya adalah korlap keamanan dari pihak Arema FC yang ditugaskan mendampingi tim Persik Kediri.
“Korlap ini dibentuk oleh manajemen Arema FC untuk membantu pengamanan. Mereka berada di dalam bus saat insiden terjadi,” tambah Bambang.
Selain memeriksa saksi, polisi juga mengumpulkan barang bukti, salah satunya adalah batu berukuran besar yang diduga kuat digunakan pelaku untuk melempar kaca bus tim tersebut.
Polres Malang juga masih menelusuri rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian dan sepanjang jalur yang dilewati bus tim Persik. “Kami masih memverifikasi jumlah dan titik CCTV yang relevan,” pungkas Bambang.
Insiden penyerangan bus Persik ini mencuat ke publik setelah gelandang tim Macan Putih Ze Valente, mengunggah video di Instagram Story yang memperlihatkan kaca samping bus timnya pecah akibat lemparan batu. Dalam video tersebut terlihat kepanikan para penumpang saat turun dari bus.
“We never learn, but it’s better not to say what I think,” tulis Ze Valente, mengungkapkan rasa kecewa atas insiden tersebut.
Unggahan Valente menuai perhatian luas dan mengundang reaksi dari warganet yang mengecam keras tindakan kekerasan terhadap tim tamu. Peristiwa ini pun mendorong desakan publik terhadap PSSI dan operator Liga 1 untuk mengambil tindakan tegas dan memperkuat sistem keamanan. Terutama bagi tim tamu seusai pertandingan seperti dalam kasus penyerangan bus Persik.