Nasional – Ratusan bangunan permanen yang berdiri di atas Kali Mati, di sisi kiri Jalan Raya Sumberjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tinggal menghitung hari akan segera dibongkar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Pantauan Beritasatu.com pada Minggu (27/4/2025), sejumlah bangunan kokoh dari Pertigaan Warung Asem hingga depan Perumahan Puri Cendana mulai dibongkar secara mandiri oleh pemiliknya. Bangunan-bangunan tersebut terdiri dari kontrakan dan toko dengan berbagai ukuran, yang menempati Kali Mati, sungai kecil yang terhubung dengan Kali Baru, yang baru-baru ini dinormalisasi.
Salah satu warga, Jajang, yang sudah hampir 20 tahun menempati toko di atas lahan tersebut, mengaku pasrah menghadapi pembongkaran.
“Saya hanya pasrah, karena sadar ini bukan tanah saya,” ujar Jajang saat ditemui Beritasatu.com, Minggu (27/4/2025).
Jajang menuturkan, dirinya mulai membongkar toko miliknya setelah menerima surat edaran dari Pemkab Bekasi, yang menyebutkan bangunan harus segera dikosongkan sebelum dilakukan penggusuran paksa pekan depan.
“Saya sudah menerima SP2, yang berarti bangunan harus segera dikosongkan atau dibongkar sendiri,” katanya.
Menurut Jajang, kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tersebut sangat mendadak. Pemilik toko dan kontrakan yang membangun di atas lahan Kali Mati diminta segera mengosongkan bangunannya dalam waktu singkat.
“Senin (28/4/2025) atau Selasa (29/4/2025) akan mulai dibongkar. Daripada digusur pakai alat berat, lebih baik saya bongkar sendiri supaya barang-barang saya tidak hancur,” ungkapnya.
Jajang mengaku sejak 2004 sudah membayar sewa tahunan untuk menempati toko tersebut. Pada awalnya, biaya sewa sekitar Rp 3 juta per tahun, namun Jajang enggan menyebutkan kepada siapa pembayaran itu dilakukan.
“Maaf, saya tidak bisa menginformasikan kepada siapa saya membayar sewa lahan di atas Kali Mati,” tambahnya.
Sementara itu, pantauan di lapangan menunjukkan Kali Mati, yang merupakan perpanjangan dari Kali Baru, kini hampir seluruhnya tertutup oleh bangunan. Hanya beberapa celah kecil yang tersisa, mengingatkan dahulunya sungai ini digunakan untuk pengairan sawah di wilayah Tambun Selatan.
Ironisnya, kini aliran sungai Kali Mati tersebut tertutup beton, dipenuhi tumpukan sampah, dan hanya menyisakan genangan air berwarna hitam di bawahnya.