Berita Bola – Raphinha kini menjadi salah satu bintang utama Barcelona di bawah arahan pelatih Hansi Flick. Penampilannya konsisten dan impresif, menjadikannya salah satu kandidat kuat peraih Ballon d’Or musim ini. Namun, perjalanan pemain asal Brasil itu bersama Barcelona tak selalu mulus.
Ia sempat mengalami masa-masa sulit ketika masih dilatih oleh Xavi Hernandez. Raphinha merasa tak mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih dan staf pelatih saat itu, meski telah memberikan segalanya di lapangan.
Puncak ketegangan terjadi dalam laga melawan Manchester United di Liga Europa 2023.Baru-baru ini, Raphinha akhirnya buka suara tentang insiden emosional tersebut.
Ia menjelaskan alasan di balik ledakan amarahnya di bangku cadangan dan bagaimana hubungannya dengan Xavi memengaruhi performanya saat itu.
Raphinha direkrut Barcelona dari Leeds United pada musim panas 2022, menjelang musim penuh pertama Xavi memimpin tim. Di awal masa baktinya di Camp Nou, ia belum memainkan peran penting dalam skuad utama.
Namun, seiring kepergian Ousmane Dembele ke Paris Saint-Germain, Raphinha mulai mendapat tempat dan menunjukkan kontribusi nyata bagi tim. Meski demikian, ia merasa perlakuan Xavi tidak mencerminkan kepercayaan penuh terhadap kemampuannya.
“Saya merasa baik dia maupun staf pelatih tidak mempercayai saya,” kata Raphinha. “Saat tak ada pilihan lain, saya dimainkan penuh selama 90 menit.”
Raphinha menyebut dirinya selalu memberikan segalanya untuk tim dan mampu membawa kemenangan.
Namun, ia kecewa karena kerap ditarik keluar lebih dulu ketika tersedia pemain lain di posisinya. “Terkadang saya sudah melakukan segalanya dalam 60 menit dan tetap diganti,” ujarnya.
Insiden yang paling membekas terjadi saat Barcelona menghadapi Manchester United di perempat final Liga Europa 2023. Ia merasa tampil sangat baik di laga tersebut, termasuk mencetak gol dan memberi assist.
“Ada video ikonik ketika saya meledak di bangku cadangan dan memukul,” kata Raphinha. “Saya pikir itu terjadi saat lawan Manchester United. Kami imbang 2-2, saya baru saja menciptakan peluang emas, tapi saya malah jadi pemain pertama yang diganti.”
Pada musim panas lalu, Raphinha sempat dikaitkan dengan kemungkinan hengkang dari Barcelona. Klub bahkan disebut membidik Nico Williams dari Athletic Club sebagai penggantinya.
Namun, keputusannya untuk bertahan terbukti tepat. Di bawah Hansi Flick, peran Raphinha semakin menonjol dan ia kini menjadi bagian penting dalam upaya Barcelona merebut gelar Liga Champions.
Musim ini, ia tampil gemilang dan menjadi andalan utama tim dalam perburuan treble Eropa ketiga sepanjang sejarah klub. Perjalanan Raphinha menunjukkan bahwa kesabaran dan kerja keras pada akhirnya membuahkan hasil.