Nasional – Iman Nurhakiki (27), tersangka kasus pembunuhan ayah kandung dan tetangga di Desa/Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim) meninggal dunia, Kamis (12/6/2025).
Tersangka mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember pada Rabu (11/6/2025) pukul 22.00 WIB.
Paman tersangka, Hartono, mengatakan bahwa keponakannya itu memang dalam kondisi kritis saat dibawa ke rumah sakit setelah ditembak polisi. “Karena memang sudah kritis saat dibawa di rumah sakit,” ujarnya.
Menurut Hartono, dokter merekomendasikan tersangka segera dioperasi untuk mengangkat 2 peluru yang menancap di tubuhnya. Namun, keluarga kekurangan biaya, sehingga tidak bisa mengambil tindakan medis tersebut.
“Memang diminta operasi, namun pihak keluarga terkendala biaya,” ucap Hartono.
Apalagi, perawatan medis untuk pelaku tindak pidana kriminal tidak ditanggung Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. “Tidak bisa ditanggung BPJS,” ucapnya.
Hartono mengatakan, keponakannya ditembak oleh polisi dengan timah panas pada bagian pantat dan juga paha kaki kanan. “Rencananya jenazah tersangka dimandikan di rumah sakit. Lalu dibawa pulang untuk disalatkan dan dimakamkan,” katanya.
Biaya operasi untuk mengeluarkan peluru di tumbuh tersangka kisaran Rp 50 juta.
Sebelumnya, Kapolsek Umbulsari, AKP Dian Eko Timuryono mengungkapkan, polisi yang mengamankan tersangka di tempat kejadian perkara juga diserang mengunakan senjata tajam oleh tersangka.
“Saat mengamankan pelaku, kami juga mendapatkan perlawanan dari pelaku dengan serangan benda tajam,” ujar AKP Dian pada Rabu (11/6/2025).
Ia mengatakan, polisi terpaksa menembak tersangka di bagian kaki. “Sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur dengan cara melumpuhkan kaki pelaku,” kata dia.
Setelah itu, tersangka diamankan di Polsek Umbulsari untuk diserahkan ke Polres Jember guna penyelidikan lebih lanjut.
Dian mengungkapkan, tersangka cukup brutal saat melakukan pembunuhan tersebut. Dia menyerang siapa pun yang ada di depannya mengunakan celurit.
“Cukup membabi-buta dan menyerang siapa pun di depannya termasuk keluarga, istri, ayah bahkan pamannya,” katanya.