Berita Bola – Jay Idzes, bek Timnas Indonesia, menjadi sorotan di bursa transfer setelah kabar bahwa Juventus tertarik merekrutnya dari Venezia. Namun, hingga penutupan bursa transfer musim dingin 2025/2026 pada 3 Februari, Idzes tetap berstatus sebagai pemain Venezia. Juventus akhirnya memilih untuk mendatangkan Lloyd Kelly sebagai bek baru mereka.
Sebelumnya, Juventus telah menjalin komunikasi dengan Venezia mengenai kemungkinan transfer Idzes, tetapi harga yang dipatok Venezia sebesar 20 juta euro membuat klub Bianconeri ragu untuk melanjutkan negosiasi. Meskipun Venezia berada di posisi bawah klasemen Serie A, performa impresif Idzes menarik perhatian beberapa klub lain, termasuk Bologna dan Torino.
Bologna dan Torino juga dilaporkan tertarik untuk merekrut Idzes, dengan Bologna bahkan mengirim Direktur Teknik mereka untuk memantau penampilannya. Sementara itu, Idzes sendiri tampaknya lebih memilih untuk tetap bersama Venezia dan membantu timnya berjuang keluar dari zona degradasi.
Nah, apa saja sih keistimewaan Jay Idzes hingga tim sekelas Juventus tertarik pada jasanya?
Jay Idzes memiliki tinggi badan 192 cm dan berat 82 kg, memberikan keuntungan dalam duel fisik dan permainan udara. Postur tubuhnya yang ideal sangat membantu dalam mengatasi serangan lawan, terutama di posisi bek tengah.
Idzes dikenal memiliki teknik individu yang baik, dengan penguasaan bola yang rapi dan kemampuan memainkan bola yang sangat baik. Dia mampu melakukan intersep dan merebut bola tanpa melakukan tackling yang berisiko.
Meskipun memiliki postur tinggi, Idzes juga dibekali dengan kecepatan yang sangat baik, terutama dalam jarak jauh. Kemampuan ini memungkinkannya untuk melakukan transisi cepat antara bertahan dan menyerang.
Media Italia, 1000 Cuori Rossoblu, menyebut bahwa Idzes memiliki pemahaman yang baik tentang visi bermain, mampu membaca pergerakan lawan dan menempatkan posisi dengan tepat. Ini menjadikannya sebagai jantung pertahanan tim, terutama dalam formasi tiga bek.
Masih dalam ulasannya, Idzes dianggap sebagai ‘pemimpin’ di lini belakang Venezia. Dia menunjukkan kemampuannya untuk memimpin rekan-rekannya di lapangan, terutama dalam situasi sulit akibat cedera yang dialami tim.