7 May 2025, Wed

Habiskan 750 Juta Poundsterling Tapi Manchester United Malah Makin Terpuruk

Berita Bola – Ralf Rangnick tak segan menyoroti stagnasi yang dialami Manchester United sejak kepergiannya tiga tahun lalu. Mantan pelatih MU itu menilai klub tak menunjukkan perkembangan berarti meski sudah menghabiskan dana besar untuk transfer pemain.

Sang pelatih asal Jerman ini juga secara halus meragukan kesesuaian Ruben Amorim sebagai kandidat pelatih MU. Kritik pedasnya ini disampaikan tepat sebelum MU menang 3-0 atas Athletic Bilbao dalam laga semifinal Liga Europa.

Rangnick yang pernah menjabat sebagai pelatih interim di akhir 2021 ini dikenal dengan analisis tajamnya tentang masalah struktural di Old Trafford. Kali pun ia kembali mengingatkan perlunya perubahan mendasar di tubuh Setan Merah.

Selama wawancara dengan CANAL+ Austria, Rangnick dengan tegas menyatakan MU tidak menunjukkan kemajuan berarti. Ia mencatat klub justru terpuruk lebih dalam di klasemen meski telah menghabiskan dana transfer sekitar £750 juta.

Pelatih 65 tahun itu juga menyoroti ketidaksesuaian sistem permainan dengan komposisi skuad. Menurutnya, MU saat ini seperti tim yang tidak memiliki identitas permainan yang jelas.

“Beberapa hal dasar perlu diubah, dan sejak itu £700 atau jika bukan £750 juta telah dihabiskan untuk pemain baru. Dan di klasemen mereka bahkan jauh lebih buruk daripada saat itu (ketika dia ambil alih)” tegas Rangnick.

Rangnick mengakui MU masih memiliki kesempatan untuk menyelamatkan musim ini. Kemenangan di Liga Europa bisa menjadi tiket masuk ke Liga Champions musim depan.

Namun ia mengingatkan bahwa pencapaian di bawah itu akan menjadi kekecewaan besar. Terutama mengingat besarnya investasi yang sudah dikeluarkan klub.

“Mereka sebenarnya bisa, dengan kemenangan di Liga Europa, masih menyelamatkan musim ini. Karena kemudian mereka akan berada di Liga Champions,” jelas mantan direktur olahraga RB Leipzig itu.

Rangnick secara khusus menyoroti masalah taktis yang dihadapi MU. Ia mempertanyakan keputusan merekrut pelatih dengan sistem tiga bek di tengah musim, sementara skuad dibangun untuk formasi empat bek.

Menurut pengamatannya, masalah ini sangat terlihat dalam laga-laga Premier League. MU kerap kesulitan menghadapi tim-tim yang seharusnya bisa dikalahkan.

“Mereka telah mendatangkan pelatih di pertengahan musim yang bermain dengan tiga atau lima bek, dan skuad dibangun berdasarkan sistem empat bek. Ini yang Anda lihat ketika melihat mereka bermain, terutama dalam pertandingan Premier League melawan lawan-lawan yang biasanya harus dimenangkan Manchester United,” papar Rangnick.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *