Berita Bola – Setelah dua kali merasakan pahitnya kekalahan di final Liga Europa, Amad Diallo punya harapan besar. Ia ingin tahun 2025 harus jadi momentum Manchester United (MU) akhirnya mengangkat trofi tersebut.
Dalam beberapa hari ke depan, Setan Merah akan menghadapi Tottenham Hotspur di final Liga Europa 2024/2025. Laga ini akan digelar di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol.
Bagi Amad, ini adalah kesempatan ketiganya di partai puncak kompetisi ini—setelah sebelumnya kalah bersama MU di 2021 dan bersama Rangers di 2022.
“Sudah dua kali saya kalah di final Liga Europa, semoga kali ini hasilnya berbeda,” ujar pemain asal Pantai Gading itu dalam wawancara eksklusif dengan The Mirror.
Bagi Amad, trofi Liga Europa bukan sekadar gelar biasa. Setelah musim yang penuh gejolak di Premier League, kemenangan di kompetisi Eropa ini bisa menjadi penebus dan pembuktian bahwa MU masih mampu bersaing di level tertinggi.
“Saya benar-benar berharap kami bisa menang. Trofi ini akan sangat berarti, bukan hanya untuk saya, tapi untuk seluruh tim dan fans,” tegasnya.
“Di akhir musim, yang kita inginkan adalah membawa pulang sebuah piala. Ini momen yang tepat untuk menunjukkan bahwa kami layak juara.”
Dua final sebelumnya meninggalkan luka bagi Amad. Namun, justru itu yang memicu ambisinya untuk kali ini membawa MU meraih kemenangan.
Apalagi ia ingin memenangkan kejuaraan ini demi para fans MU yang sudah menderita sepanjang musim ini.
“Sudah waktunya kami mengubah segalanya. Para pemain, fans, dan klub pantas merasakan kebahagiaan juara. Kami akan berjuang mati-matian di final nanti,” ungkapnya penuh keyakinan.
Bagi MU, pertandingan ini lebih dari sekadar perebutan gelar. Kekalahan bisa berdampak serius pada masa depan klub—mulai dari masalah finansial hingga kesulitan merekrut pemain di bursa transfer musim panas.
Tanpa tiket kompetisi Eropa musim depan, pendapatan klub akan berkurang drastis, dan reputasi mereka di mata pemain target pun bisa terpengaruh. Oleh karena itu, kemenangan di San Mames bukan hanya tentang prestise, tapi juga tentang kelangsungan MU di level elit.