Berita Bola – Juventus harus menelan kekalahan 0-1 dari Parma dalam lanjutan Serie A, Rabu (23/4/2025) malam WIB. Hasil ini menjadi kekalahan pertama Igor Tudor sejak ditunjuk sebagai pelatih sementara Bianconeri.
Tim asuhan Tudor tampil tanpa greget dan hanya menciptakan satu tembakan tepat sasaran sepanjang pertandingan. Kekalahan ini membuat Juventus terlempar ke posisi kelima klasemen, satu poin di bawah Bologna.
“Kami kurang segalanya. Kami mendominasi di babak kedua, tapi tidak cukup berbahaya,” ujar Tudor kepada DAZN.
“Kami kebobolan dari umpan silang sejauh 40 meter. Kami kecewa, tapi harus melupakan ini. Masih ada lima laga tersisa dengan banyak poin dipertaruhkan,” lanjutnya.
Laga ini seharusnya digelar Senin lalu, namun ditunda karena berkabung atas meninggalnya Paus Fransiskus. Juventus sempat pulang ke Turin sebelum kembali ke Parma hari ini.
Akibat jadwal yang padat, latihan tim pun dilakukan dengan intensitas rendah untuk menghindari cedera. Namun, Tudor menegaskan hal itu bukan alasan untuk kalah.
“Memang kami punya masalah ini, tapi itu bukan alasan. Kami harus beradaptasi dan melihat ke depan,” tegas pelatih asal Kroasia itu.
“Parma bermain dengan sederhana tapi punya semangat kompetitif. Kami pantas mencetak gol, tapi sayangnya kurang determinasi di depan,” tambahnya.
Tudor tidak menyembunyikan kekecewaannya atas performa timnya. Menurutnya, Juventus tidak menunjukkan mentalitas juara yang seharusnya dimiliki.
Ia menegaskan bahwa taktik dan formasi tidak berarti apa-apa jika pemain tidak memiliki nafsu untuk menang.
“Kami bisa melakukan lebih banyak. Ketika masuk ke kotak penalti lawan, kalian harus mencetak gol. Kalau tidak, risikonya kalah,” kritik Tudor.
“Parma mencetak gol bagus. Kami melakukan 20 umpan silang tapi tidak menghasilkan apa-apa. Kami kurang determinasi dan keinginan. Terlalu sering, pemain hanya puas ikut bermain,” sambungnya.
Dusan Vlahovic terpaksa ditarik pada jeda babak pertama karena mengalami cedera paha. Kehilangan striker andalan semakin memperburuk situasi Juventus.
Francisco Conceicao dan Kenan Yildiz yang masuk sebagai pengganti berusaha memberikan yang terbaik, namun tetap tidak cukup untuk membongkar pertahanan Parma.
“Dusan mengalami masalah. Cisco dan Kenan sudah berusaha keras, mereka punya kualitas bagus, tapi sayangnya tidak cukup,” jelas Tudor.
“Kami menekan di babak kedua, Parma hanya menyerang dua atau tiga kali dalam 45 menit. Tapi kalau tidak bisa mencetak gol dan tidak berbahaya, kalian bisa main delapan jam pun percuma,” tandasnya.
Juventus akan menjamu Monza di Allianz Stadium pada Senin, 28 April mendatang. Laga ini menjadi ujian mental bagi para pemain setelah performa buruk di Parma.