16 May 2025, Fri

130 Warga Sleman Keracunan Setelah Hadiri Hajatan, Sampel Makanan Diperiksa

Nasional – Sejumlah warga mengalami keracunan seusai menyantap hidangan hajatan pernikahan di Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman. Menu hidangan yang disajikan saat hajatan pernikahan diambil sampel untuk diperiksa.

Kepala Puskesmas Tempel 1, Kabupaten Sleman, Diana Kusmawati mengatakan sudah mengambil sampel makanan yang dihidangkan saat hajatan.

“(Sampel) sudah diambil, tetapi memang masih di Dinas Kesehatan,” ujar Kepala Puskesmas Tempel 1, Kabupaten Sleman, Diana Kusmawati, saat ditemui di Posko Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Minggu (9/2/2025).

Diana menyampaikan sampel diambil dari makanan yang dihidangkan saat hajatan pernikahan.

Beberapa sampel makanan yang diambil ialah bakso, sate, siomay, es krim, dan krecek. Adapun untuk minuman tidak diambil sampel karena masa kedaluwarsanya masih lama.

“Sementara yang diambil itu karena kecurigaannya ke arah sana. Kalau untuk minuman-minuman, karena kedaluwarsanya masih lama, tidak diambil untuk sampelnya,” katanya.

Namun, Diana belum dapat memastikan apakah sampel beberapa makanan tersebut sudah dibawa ke laboratorium. “Saya belum tahu apakah posisinya sudah dikirim ke laboratorium atau masih di Dinas Kesehatan,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, warga di Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, mengalami keracunan.

Para warga mengalami keracunan diduga seusai menyantap hidangan di hajatan pernikahan. Salah satu warga Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Irfan Ahmadi (54), mengatakan, awalnya warga menghadiri hajatan.

“Kalau makannya apa belum tahu ya, tetapi ada acara hajatan pernikahan salah satu warga,” ujar Irfan Ahmadi saat ditemui di posko Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Minggu (9/02/2025).

Irfan menyampaikan acara hajatan pernikahan dilaksanakan pada Sabtu (8/02/2025).

Pada malam harinya, beberapa warga sudah mulai merasakan gejala. “Tadi malam sudah ada gejala mual-mual itu, diare, pusing,” katanya.

Dikatakan Irfan, awalnya ada beberapa warga yang mengalami gejala dan langsung ke rumah sakit. Namun, ketika semakin banyak warga yang merasakan hal yang sama, kemudian didirikan posko.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *