Berita Bola – Marcel Desailly membocorkan fakta menarik soal Zinedine Zidane. Pelatih legendaris asal Prancis itu ternyata sempat mendapat tawaran besar dari dua raksasa Premier League, Manchester United dan Chelsea.
Kedua klub tersebut diketahui sangat serius ingin mendatangkan Zidane sebagai pelatih kepala. Bahkan, tawaran yang diberikan disebut-sebut sangat fantastis dan sulit ditolak oleh pelatih manapun.
Namun, Zidane memilih untuk tetap teguh pada prinsipnya. Ia tidak langsung tergoda oleh gemerlap nama besar dan uang yang ditawarkan klub-klub Inggris tersebut.
Penolakan itu menunjukkan betapa selektifnya Zidane dalam menentukan arah karier. Ia bukan tipe pelatih yang mengejar popularitas atau uang semata.
Dalam pengakuan Desailly, Zidane mendapat pendekatan serius dari Manchester United dan Chelsea. Tawaran itu diklaim sangat luar biasa, bahkan disebut menyertakan “cek kosong” sebagai simbol keseriusan klub-klub tersebut.
Meski begitu, Zidane menolak tawaran tersebut tanpa banyak pertimbangan. Bagi Zidane, faktor uang atau prestise klub tak cukup kuat untuk mengubah haluan kariernya.
Pernyataan Desailly ini muncul ketika menanggapi isu ketertarikan klub-klub Arab Saudi kepada Zidane. Ia sangat yakin bahwa rekannya itu juga tidak akan tertarik pindah ke Timur Tengah.
“Apakah Zinedine Zidane akan tergoda oleh Arab Saudi? Ia memiliki cek kosong di atas meja dari Chelsea dan cek kosong dari Manchester United dan menolaknya. Ia tidak menginginkannya karena uang,” ujar Desailly kepada Oddspedia, seperti dikutip dari Goal.
Penolakan terhadap tawaran dari Inggris dan Arab Saudi ternyata punya alasan jelas. Zidane dikabarkan sangat memprioritaskan ambisinya untuk menangani tim nasional Prancis suatu hari nanti.
Zidane memang terus mengikuti perkembangan Les Bleus, bahkan saat ia masih aktif sebagai pelatih Real Madrid. Ia percaya bahwa suatu saat nanti, kesempatan itu akan datang.
Menurut Desailly, Zidane memiliki hubungan emosional yang kuat dengan timnas Prancis. Proyek klub mana pun tak bisa menggantikan perasaan tersebut. “Ia gemar bepergian dan selalu mengawasi tim nasional Prancis. Ia siap karena Didier Deschamps telah memulai transisi.”
Didier Deschamps masih memegang kendali atas timnas Prancis, setidaknya sampai Piala Dunia 2026. Namun, banyak yang meyakini era Deschamps akan segera berakhir setelah turnamen besar tersebut.
Kondisi ini membuka peluang bagi Zidane untuk akhirnya mengambil alih jabatan pelatih kepala Les Bleus. Dengan reputasi dan karismanya, ia dianggap sosok ideal untuk melanjutkan tongkat estafet.
Desailly yakin Zidane bisa membawa talenta muda Prancis ke puncak performa. “Setidaknya selama delapan tahun ke depan Prancis akan berada di level teratas di Eropa,” katanya menegaskan.