Nasional – Masyarakat yang tinggal Kabupaten Lampung Utara, Lampung, dibuat resah oleh beredarnya video konvoi sepeda motor sekelompok remaja dengan membawa senjata tajam. Masyarakat berharap polisi segera menindak para pemuda yang diduga geng motor itu buat memberikan efek jera serta tak menyebabkan keresahan di tengah publik.
VVideo amatir yang memperlihatkan konvoi sepeda motor sekelompok remaja di Lampung Utara yang membawa berbagai jenis senjata tajam viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 15 detik tersebut, terlihat sekelompok remaja yang diduga geng motor tersebut mengendarai sepeda motor melintas di kawasan Jalan Soedirman, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.
Konvoi sekelompok remaja tersebut terjadi pada Minggu (14/7/2024) sekitar pukul 01.30 WIB. Tidak hanya membawa berbagai jenis senjata tajam, mereka konvoi sambil menyalakan petasan.
Dalam video yang viral media sosial tersebut juga terdapat narasi berisi imbauan kepada warga agar berhati-hati saat melintas di kawasan tersebut.
Konvoi sekelompok remaja membawa senjata tajam tersebut bukan kali pertama, sebelumnya pada Kamis (27/6/2024) dini hari, aksi konvoi sekelompok remaja yang diduga geng motor tersebut terekam karema pengawas atau CCTV yang terpasang di rumah warga di Gang Teladan, Kelurahan Gapura, Kotabumi, Lampung Utara.
Beredarnya video konvoi sekelompok remaja membawa senjata tajam tersebut membuat warga Kotabumi resah.
Ansori Sabak (65 tahun), salah seorang tokoh masyarakat Lampung Utara, meminta pihak kepolisian untuk mencari kebenaran atas berita tersebut.
“Jika itu benar kami meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut kelompok pemuda itu dan melakukan langkah persuasif jika masih saja melakukan hal yang sama agar dapat ditindak tegas sebelum ada korban jiwa,” kata Ansori Sabak, Senin (15/7/2024).
Selain meminta pihak kepolisian menindak para remaja pelaku konvoi, Ansori Sabak juga meminta kepada para orang tua untuk dapat mengawasi anak-anaknya yang kerap keluar di malam hari.
“Saya berharap hentikan hal-hal itu karena itu sudah kriminalitas dan sangat menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Lampung Utara yang kondusif dan nyaman,” ujar Ansori Sabak.