Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Apartemen Surabaya Berawal Dari Transaksi Seks

2 min read

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Apartemen Surabaya Berawal Dari Transaksi Seks – Kurang dari 24 jam, kasus pembunuhan Ika Puspita Sari yang ditemukan tewas bersimbah darah di Apartemen Puncak Permai akhirnya terungkap. Pelaku ditangkap 6 jam usai kasus itu dilaporkan. Kasus itu bermula dari transaksi seks yang dilakukan oleh korban dan pelaku.

Pelaku diketahui bernama Ahmad Junaidi Abdillah (19), warga Kelurahan Kalangan Prao, Kecamatan Jrengrik, Sampang, Madura. Junaidi ditangkap pada Kamis (23/4/2020) sekitar pukul 11.00 WIB di tempat kerjanya yakni di sebuah usaha pengolahan usus yang terletak di Sawahan Surabaya.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho pada Kamis (23/4/2020) mengatakan kasus pembunuhan itu bermula saat keduanya saling berkenalan melalui apikasi percakapan. Dari aplikasi itulah, mereka lalu melakukan transaksi seks. Korban yang berusia 36 tahun itu memasang tarif Rp 800 ribu untuk dua kali seks.

Sandi mengatakan korban dan pelaku ini sebelumnya saling berkomunikasi lewat aplikasi percakapan. Kemudian mereka janjian untuk berkencan dan berhubungan badan dengan tariff tertentu.

Pelaku pun mencoba untuk menawar. Korban ingin melakukan tawaran itu ketika mereka sudah bertemu saja. Hingga akhirnya pada pukul 22.00 WIB keduanya bertemu di kamar korban yang terletak di lantai 8 Tower A apartemen.

Dalam tawaran itu akhirnya disepakati tarifnya senilai Rp 500 ribu untuk dua kali pelayanan. Tetapi setelah pelayanan pertama, korban yang merupakan warga Semarang itu tidak mau untuk melayani lagi. Karena tidak sesuai dengan kesepakatan awal, akhirnya pelaku hanya membayar separuh dari tariff semula.

Hal itu pun membuat korban merasa tak senang. Maka keluarkan kata-kata dari mulut korban yang membuat pelaku merasa emosi.

Sandi mengatakan saat itu korban bilang kalau tidak punya duit tidak usah membooking dirinya. Pelaku pun merasa tersinggung atas kata-kata dari korban itu hingga terjadilah cekcok diantara keduanya.

Pelaku kemudian langsung mengambil pisau dapur dan menyanyatkannya ke leher korban sebanyak tiga kali. Bukan tidak ada perlawanan, korban juga sempat mencakar leher dan tubuh pelaku. Setelah membunuh korban, pelaku pun langsung melarikan diri.

Saat ditinggal kabur, korban diduga dalam kondisi setengah telanjang belum tewas. Korban juga sempat keluar kamar untuk mencari pertolongan tetapi akhirnya tewas di depan lift service.

Pelaku mengaku sangat menyesal sudah menghabisi nyawa korban. Tetapi penyesalan itu sudah terlambat karena dia telah melakukannya.

Junaidi mengatakan saat itu yang ada dipikiran pelaku hanya emosi begitu melihat ada pisau, langsung digunakannya untuk menghabisi nyawa korban.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *