Berita Bola – Spekulasi soal masa depan Pep Guardiola di Manchester City kembali mencuat, meski sang pelatih baru menandatangani kontrak baru yang berlaku hingga 2027.
Musim ini, Man City sempat kehilangan dua dari tujuh laga pembuka, tetapi kini kembali dianggap sebagai kandidat kuat meraih gelar Premier League, bersaing ketat dengan Liverpool dan Arsenal.
Jika berhasil menjadi juara musim ini, Guardiola akan mencatatkan gelar ketujuh dalam sembilan musim bersama Man City, sekaligus memperkuat warisannya di level tertinggi sepak bola Inggris.
Talksport menilai ini bisa menjadi momen sempurna bagi Guardiola untuk mengakhiri era gemilangnya di Etihad.
“Itu salah satu hal tersulit, mengetahui kapan harus mundur, jika Anda pelatih hebat, seperti dia. Kalau dia memenangkan liga atau Liga Champions tahun ini, mungkin dia berpikir: ‘Ini saatnya pergi’,” kata Alex Crook dari Talksport.
Saran untuk mundur datang juga dari Carles Planchart, mantan analis performa Guardiola yang bekerja bersamanya selama 18 tahun di Barcelona, Bayern Munchen, dan Man City. Planchart menilai sudah waktunya bagi Guardiola mencari proyek baru.
“Bukan hanya untuknya, tapi untuk semua orang. Setelah itu, Anda harus meregenerasi. Sebagai teman, saya akan menyarankan dia mencari proyek baru karena dia masih punya perjalanan panjang,” ujar Planchart.
Ia juga menyoroti perbedaan suasana kerja di Man City dibanding Barca atau Bayern.
“Ini sebabnya dia bertahan lama di City, mereka memperlakukan kami seperti keluarga, membiarkan kami bekerja seolah di rumah. Dia tidak merasakan hal itu di Barca atau Bayern,” ungkap Planchart.
Kendati menandatangani kontrak baru, Guardiola disebut sempat ragu mengenai masa depannya di Man City.
Pundit Talksport, Scott Minto, mengungkapkan sumber dari Spanyol menyebut pelatih 53 tahun itu mempertimbangkan tawaran untuk menangani Timnas Inggris atau Brasil sebelum musim ini dimulai.
“Dia berpikir, ‘Satu tahun tersisa, bisa coba lagi.’ Tapi, City kemudian mengalami penurunan performa. Jadi, dia menandatangani kontrak baru karena tidak ingin meninggalkan klub dalam kondisi itu,” kata Minto.
Minto juga menyoroti tekanan yang dihadapi Guardiola.
“Kadang Anda dengar dia atau pelatih lain, sebelum dan sesudah pertandingan, dia tampak lelah dengan pertanyaan yang terus datang. Enam gelar Premier League dalam delapan tahun, itu level Sir Alex Ferguson, sungguh luar biasa. Dan caranya melakukannya pasti sangat melelahkan,” lanjutnya.
Menurut Minto, langkah berikut Guardiola kemungkinan besar adalah menukangi tim nasional. Guardiola sendiri sempat menyatakan ketidakpastian awal musim lalu.
“Sejak awal musim, saya banyak berpikir. Saya ingin jujur, saya sempat merasa musim ini harusnya terakhir. Tapi, masalah yang kami hadapi bulan lalu membuat saya merasa sekarang bukan waktu yang tepat untuk pergi. Saya tidak ingin mengecewakan klub,” kata Guardlola.
Guardiola menegaskan tetap setia di tengah investigasi FFP, siap menghadapi situasi ekstrem, termasuk potensi degradasi. “Kalau semua klub menuduh kami salah, dan orang bertanya, ‘bagaimana jika kami degradasi?’ Saya akan tetap di sini,” tegasnya.