Nasional – Viral di sosial media sebuah video seorang permepuan yang berasal dari Sunggal, Deli Serdang, meninggal dunia diduga gantung diri gara-gara tidak diizinkan suami liburan ke Berastagi, Sumatera Utara.
Dilihat Kompas.com, video yang diunggah akun Instagram @hits_kalakkaro.id itu memperlihatkan seorang wanita berbaju merah tergeletak di bagian dapur rumah.
Tak jauh dari tempat wanita tergeletak, ada sarung tergantung di kayu langit-langit dapur.
“Karena tidak diizinkan suami rekreasi ke Berastagi, wanita di Sei Mencirim ini nekat gantung diri,” demikian narasi di dalam video yang diunggah akun tersebut.
Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gumanti Hutabarat mengatakan, wanita berinisial RJS (25) itu ditemukan tewas pada Sabtu, 1 Juni 2024 pagi. Pihaknya sampai sekarang masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian Rita.
“Kalau itu kan (soal dugaan bunuh diri), kita masih melakukan penyelidikan. Sejauh ini ada 4 saksi yang sudah diperiksa,” kata Bambang saat diwawancarai Kompas.com di Mako Polsek Sunggal, Minggu, 9 Juni 2024.
Baca juga: Bendahara Gerindra Maluku Barat Daya Tewas Gantung Diri, Diduga Dipicu Masalah Internal Partai
Salah satu saksi yang diperiksa adalah suami Rita berinisial LPC (42). Ia menyampaikan, keterangan LPC memang ada di rumah saat kejadian namun sedang tidur.
“Kemudian dia (LPC) tiba-tiba terbangun dan melihat istrinya tergantung lalu diturunkan. Setelah itu dia minta tolong ke masyarakat. Keterangan ini masih didalami,” sebut Bambang.
Di sisi lain, lanjut Bambang, keluarga Rita menduga Rita tidak bunuh diri melainkan dibunuh.
Karena itu, keluarga Rita telah membuat laporan ke Polsek Sunggal terkait dugaan pembunuhan itu dengan nomor laporan: STTLP/B/958/VI/2024/SPKT Polsek Sunggal/Polrestabes Medan/Polda Sumut.
“Makanya jenazah Rita telah diautopsi. Untuk hasilnya nanti akan disampaikan,” ucap Bambang.
Barita Sinaga (55), ayah RJS melihat beberapa hal janggal terkait kematian anaknya. Mulanya, ia mendapat kabar RJS meninggal dari suaminya yang meneleponnya pagi hari melalui WhatApp.
“Dia (LPC) menelepon aku bilang Rita meninggal gantung diri pakai sarung di dapur. Terus ku bilang, video call dulu, aku mau lihat, anehnya dia tidak mau dan langsung mematikan telepon. Tidak tahu apa alasannya,” kata Barita kepada Kompas.com melalui saluran telepon WhatsApp pada Minggu, 9 Juni 2024.
Setelah itu, Barita beranjak dari rumahnya menuju kediaman RJS. Setibanya di lokasi, dirinya melihat tubuh anaknya tergeletak tak bernyawa di ruang tamu, di atas tikar.
Dirinya mempertanyakan kenapa LPC menurunkan tubuh Rita dari sarung yang diduga dipakai untuk gantung diri.
“Saya bilang ke dia, kenapa dibuka kalau sudah meninggal, jangan-jangan nanti kau yang bunuh. Di situ saya semakin curiga,” ucap Barita.
Kejanggalan kedua, Barita menyampaikan anaknya meninggal dalam kondisi lidah tidak menjulur, leher memerah, dan telapak tangan membiru. Di samping itu, sebelum meninggal, Rita sudah bersiap-siap untuk berekreasi ke Berastagi bersama kawannya.
“Si Rita ini kan meninggalnya dengan mengenakan pakaian dan sepatu, ya memang mau jalan-jalan sama temannya. Makanya kayaknya tidak mungkin dia bunuh diri,” ujar Barita.
Kejanggalan ketiga, ia mendapati kesaksian warga sekitar sempat mendengar suara jeritan minta tolong dari arah kediaman Rita. Sayangnya, warga tak mengecek karena kondisi lampu rumah Rita padam.
“Jadi, karena kejanggalan itu kami minta lah polisi untuk melakukan autopsi. Biar terungkap penyebab kematiannya apa. Ya kami duga dibunuh,” tutup Barita.