Unik – Warga Kota di Australia Disarankan Agar Merencanakan Kematian Mereka

Warga yang hidup pada sebuah kota yang ada di Central West, kawasan New South Wales, Australia, dihimbau agar mereka merencanakan kematian mereka sendiri sejak dini demi meringankan beban yang ditanggung oleh pihak keluarganya. Sosok yang merupakan mantan Presiden dari Organisasi yang bernama Dying with Dignity (Mati dengan Harga Diri), Richard Mills, mengadakan sebuah pertemuan bersama masyarakat yang ada di kota Orange, Central West, New South Wales, untuk membahas bermacam isu, di antaranya adalah perawatan paliatif.

Perawatan ini merupakan perawatan interdisipliner dan terfokus pada pasien yang memiliki penyakit serius maupun yang dapat mengancam jiwa, dan bertujuan demi mengurangi beban penyakit yang dialami, meringankan adanya penderitaan, serta mempertahankan kualitas hidup sang pasien. Beberapa warga kota Orange pun meyakini bahwa perawatan paliatif pada kawasan mereka tak memadai. Pihak dewan kota Orange pada saat ini sedang menyebar petisi yang mana mendesak adanya pembaruan sumber daya serta penyediaan bangsal yang khusus bagi perawatan paliatif pada Rumah Sakit Orange.

Koordinator dari Dying with Dignity untuk kota Orange yaitu Bev Alexander-Fisher, menjelaskan bahwa dukungan guna lakukan eutanasia yang didampingi pada saat ini cenderung terus meningkat serta kelompoknya pun benar-benar berharap bahwa UU yang mengatur terkait ketentuan eutanasia dapat dengan segera disahkan. “Maka dari itu, warga dapat memiliki pilihan utamanya terkait bagaimana mereka akan mengakhiri hidupnya nanti,” terangnya. Dying with Dignity mengadakan pertemuan publik dari Orange tersebut pada hari Kamis (27/11/2014), yang mana membahas soal wasiat, merencanakan tentang kematian, perawatan secara langsung, serta upaya guna memperbaiki perawatan paliatif pada wilayah Orange.

Alexander-Fisher mengatakan, persiapan lain yang juga penting dalam merencanakan kematian adalah dengan melakukan perawatan langsung. “Perawatan seperti apakah yang kelak Anda inginkan untuk sakit parah Anda maupun apabila Anda mengidap stroke mematikan maupun serangan jantung, lalu apakah Anda menginginkan untuk menerima bantuan pernapasan atau apakah Anda sekedar ingin mendapat perawatan paliatif saja,” terangnya. Bagi masyarakat Indonesia pada umunya, merencanakan kematian pasti terdengar aneh.