Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Unik – Rekor Muri Dari Borobudur, Pemilihan Ratu Jamu Gendong

2 min read

Acara pemilihan untuk Ratu Jamu Gendong serta Jamu Gendong Teladan Indonesia tahun 2014 yang diadakan pada pelataran Candi Borobudur, Kab. Magelang, Jawa Tengah, mencatatkan diri pada Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) menjadi kegiatan unik yang masih belum pernah diadakan pada Indonesia serta di dunia. Gelaran kontestasi yang diadakan perusahaan jamu, PT Jamu Jago serta Pemerintah Kabupaten Magelang dan juga PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) tersebut bertujuan untuk mencari sosok wanita yang mana masih setia untuk menjual jamu tradisional Indonesia di antara serbuan dari obat modern pada pasaran.

Acara tersebut diawali oleh kirab seni dan budaya dan diikuti ratusan seniman asal Borobudur, semisal tari Jingkrak Sundang bersama ragam iringan dari musik tradisional khas riang gembira. Mereka pun mengusung sebuah gunungan yang setinggi 2 meter, terbuat oleh rangkaian daun kelapa atau janur yang berwarna hijau dan menjadi sebuah wujud stupa dengan berbagai macam bahan baku untuk jamu, semisal kunir, jahe, kencur, jeruk nipis, laos serta serai. Kirab tersebut dimulai dari lokasi Candi Pawon ke arah pelataran Candi Borobudur dimana berjarak sekira sekitar 1 kilometer. Sedangkan 22 wanita yang menjadi finalis pada pemilihan Ratu Jamu Gendong serta Jamu Gendong Teladan Indonesia 2014 tersebut nampak menaiki andong maupun delman kuda.

Mereka sendiri nampak anggun dalam tata rias khas Jawa serta berpakaian kebaya, tak lupa pula lambaian tangan serta senyum menyapa hingga ribuan masyarakat dimana mereka telah berderet pada sepanjang jalanan demi menyaksikan prosesi itu. “Masih belum ada kegiatan yang serupa dan pernah diadakan baik itu pada Borobudur ataupun di penjuru Indonesia, malah di penjuru dunia. Kegiatan tersebut tercatat Muri dalam kategori kegiatan yang unik,” terang Senior Manager Muri, yaitu Paulus Pangka, setelah memberi sertifikat Muri pada pihak penyelenggara kontestasi itu.

Di lain pihak, Direktur Utama dari PT Jamu Jago, yaitu Ivana Suprana, menyatakan bahwa ajang ini sebenarnya pernah diadakan pada tahun 1980 silam. Akan tetapi, kemudian vakum serta kembali diadakan rutin sejak tahun 2008. Ivana mengatakan, kontestasi tersebut menjadi wujud partisipasi aktif demi melestarikan jamu tradisional khas Indonesia, dan menjadi upaya terus menggalakkan budaya meminum jamu pada masyarakat, utamanya pada kalangan generasi muda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *