Unik Aneh – Ibu di Jepang Jejali Anaknya dengan Puluhan Bangkai Ikan

Yuko Ogata, seorang ibu di kawasan Fukuoka, Jepang, memaksa putrinya menelan lebih dari 30 bangkai ikan mas koki yang ia pelihara sebagai bentuk hukuman. Kasus ini pun semakin menambah daftar penyiksaan anak oleh orangtua di negara Jepang yang memang jumlahnya kian meningkat. Seperti diberitakan oleh Asia One, polisi menerangkan pada hari Rabu (18/2), kasus penyiksaan kepada  remaja wanita yang tak disebut namanya tersebut terjadi pada Juni 2015. Tak disebtkan secara pasti apa kesalahan sang anak, namun tiap hari ia mengaku selalu disiksa ibunya tersebut.

Berdasar laporan dari media lokal, pada waktu itu, sang ibu membunuh semua ikan yang ada dalam akuarium menggunakan deterjen. Selanjutnya, ia memaksa anak perempuannya menelan bangkai-bangkai ikan tersebut satu demi satu. Untungnya, tak ada gangguan kesehatan yang dilaporkan korban lantaran peristiwa tersebut. Ogata yang tinggal bersama pacarnya, Takeshi Egami, sudah ditahan polisi serta didakwa di tahun lalu.

Berdasar catatan, kasus ini bukan kali pertamanya Ogata menyiksa anak kandungnya tersebut. Pada tahun lalu juga, Ogata bersama Egami dilaporkan mengikat sang putri ke ranjang, meninju bagian wajah, serta membakar lidahnya menggunakan rokok. Tercatat, Ogata sudah 5 kali ditahan oleh kasus yang serupa.

Kasus ini hanyalah salah satu dari sekian banyak peristiwa yang serupa di Jepang. Pada bulan kemarin, bocah 3 tahun juga dilaporkan tewas pasca ibu kandungnya dengan sengaja menyiramnya menggunakan air mendidih hingga memicu luka bakar parah pada bagian wajah. Polisi lalu menahan sang ibu bersama kekasihnya lantaran kasus ini. Berdasar data di Kementerian Kesehatan Jepang, tiap tahun, pusat perlindungan anak negara tersebut menangani setidaknya 89 ribu kasus peyiksaan anak.

Selain itu, Jepang juga mencatatkan kasus penyiksaan cukup tinggi terhadap lansia. Pada Senin yang lalu, seorang perawat panti jompo harus ditahan sebab dituduh sengaja membunuh lansia 87 tahun dengan cara mendorongnya dari balkon tahun 2014 silam. Media lokal pun melaporkan sang pelaku mengaku juga membunuh 2 orang penghuni panti lansia lainnya dari balkon pada tahun yang sama pula.