Thu. Apr 13th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Turunkan Harga Jadi Rp 5.000 Per Porsi Saat Pandemi, Mi Ayam Di Yogyakarta Laku 300 Mangkuk Per Hari

2 min read

Turunkan Harga Jadi Rp 5.000 Per Porsi Saat Pandemi, Mi Ayam Di Yogyakarta Laku 300 Mangkuk Per Hari

Gatot Prayitno (40) warga membuka warung mi ayam dan bakso seharga Rp 5.000 di Jalan Bugisan Selatan No 48, Kota Yogyakarta. Walaupun pandemi, Gatot berhasil menjual 300 porsi tiap hari dan mengantongi uang Rp 2 juta per hari.

Awalnya Gatot menjual mi ayam seharga Rp 6.000 per porsi. Tapi saat pandemi, ia sempat berhenti berjualan selama 2 bulan. Selama menganggur, dia melihat banyak masyarakat yang ekonominya terdampak karena pandemi.

Ia kemudian memutuskan kembali berjualan mi ayam dan bakso dengan harga Rp 5.000 per porsi. Gatot sengaja menyasar pembeli dari kalangan penghasilan rendah.

“Saya coba menyasar masyarakat bawah, penghasilannya rendah saya kasih harga Rp 5.000. Jadi mengeluarkan dompet, uang Rp 5.000 sudah bisa makan,” jelas Gatot saat ditemui di warungnya, Jalan Bugisan Selatan No 48, Kota Yogyakarta, Jumat (7/8/2020).

Tak disangka, mi ayam yang dibuka kembali pada Juni 2020 ramai diserbu pelanggan. Bahkan ia bisa membuka cabang lain. Walaupun menjual mi ayam dengan harga murah, Gatot mengaku tidak rugi walupun hanya mendapatkan untung sedikit.

“Tidak rugi, ya memang untungnya sedikit, tapi pembelinya kan banyak. Harganya mahal, tapi pembelinya sedikit, ya malah rugi,” ujarnya.

“Sehari bisa terjual kurang lebih 300 porsi, ya masuk di angka Rp 2 juta sehari. Kemarin saja parkirnya sampai di depan tetangga sana,” ungkapnya.

Dari Solo pindah ke Yogyakarta

Gatot bercerita ia pertama kali berjualan mi ayam di sebuah kampung di Solo, Jawa Tengah. Kala itu jualan Gatot tak begitu ramai. Ia kemudian memutuskan pindah ke Yogyakarta dan berjualan mi ayam di sekitar GOR Amongrogo.

Gatot kemudian pindah berjualan di Pakuncen, Kecamatan Wirobrajan dan menjual satu mangkok mi ayam dengan harga Rp 4.000. “Dulu di depan Pasar Klitikan, Pakuncen.

Dulu malah harganya masih Rp 4.000, tapi dulu sudah lama, ya banyak pelanggan saya waktu itu,” ungkapnya.

Terakhir dia pindah ke Jalan Goden Kilometer 4. Di lokasi itu, ia menaikan harga Rp 6.000 per porsi hingga akhirnya harus tutup karena pandemi. “Awal pandemi itu saya tutup dua bulan, ya hanya di rumah saja, tidak ada kerjaan,” kata dia.

Setelah kembali berjualan, Gatot bisa membuka cabang kedua di Jalan Bugisan. Menurut Gatot sebagian besar pelanggannya berasal dari Yogyakarta. Namun tak jarang ada pelanggan dari luar daerah.

“Yang dari jauh-jauh banyak, tadi pagi malah ada yang dari Padang, kebetulan baru di Yogya. Dia itu lihat di Instagram, terus mencari ke sini, datang ke sini sekitar jam 8 pagi,” kata dia. Untuk menarik pelanggan, Gatot menyediakan paket spesial, salah satunya yaitu pembeli pertama dan terakhir akan mendapatkan bonus ekstra pangsit.

Selain itu pelanggan yang berulang tahun juga diberikan satu mangkok mi ayam gratis. “Yang ulang tahun datang ke sini saya gratiskan makan mi ayam bakso dan es teh. Ke sini menunjukkan KTP saja,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *