Tragedi Terbaru Internasional – Ledakan di Stasiun Kereta Rusia, 14 Tewas

Sebuah serangan bom bunuh diri di stasiun kota Volgograd, di selatan Rusia, pada Minggu tengah hari waktu lokal, 29 Desember 2013. Kejadian tersebut telah menewaskan sedikitnya 14 orang serta 34 lainnya langsung dilarikan menuju rumah sakit. Beberapa korban luka parah segera diterbangkan oleh pihak Kementerian Darurat Rusia menuju Ibu Kota Moskow, dalam 90 menit lewat perjalanan udara.

Seperti yang dilansir oleh kantor berita Russia Today, serangan oleh seorang perempuan yang berasal dari Dagestan, Oksana Aslanova, terjadi 30 menit sebelum kereta asal Moskow datang di stasiun Volgograd tersebut. Diduga bahwa kereta tersebut menjadi target utama serangan pelaku yang berusia 26 tahun tersebut.

Bom meledak sebelum waktunya saat polisi yang tengah curiga lalu mendekati pelaku. “Petugas keamanan telah melarang si pelaku masuk lobi utama di stasiun. Dan pada saat itulah pelaku memutuskan untuk meledakkan bom. Jika saja ia sampai masuk, pediksi korban jiwa lebih banyak,” terang juru bicara dari Komite Penyelidikan Rusia, Vladimir Markin.

Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan pejabat keamanan guna menyelidiki serta mencari siapa dalang dari serangan ini. Ia pun memerintahkan penanganan korban selamat dan pengamanan dari Kota Volgograd usai serangan dijadikan prioritas utama.

Sang pelaku, Aslanova, adalah janda menikah dua kali dengan militant Dagestan, sebuah wilayah di Rusia yang dihuni oleh umat muslim. Aslanova diduga merupakan kawan karib dari Naida Asiyalova, seorang perempuan pelaku dari serangan bom bunuh diri Volgograd di bulan Oktober yang lalu. Serangan perempuan yang biasa dipanggil dengan ‘Amaturahman,’ tersebut telah menewaskan sejumlah enam orang serta turut melukai 30 orang lainnya.

Pihak pemerintah kota Volgograd kemudian mengumumkan masa berkabung yang digelar selama tiga hari lamanya mulai 1-3 Januari mendatang. Kota  dengan jumlah penduduk mencapai satu juta orang ini berada di 690 kilometer jarak dari Sochi, kota yang menjadi lokasi pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin tahun 2014. Kota yang berada di wilayah Kaukasus Utara tersebut juga terdiri dari multietnis yang sering mengalami bentrok.