Tips Baru Kesehatan – Lembur dan Stimulan

Bekerja hingga lembur memang menuntut fisik serta pikiran fokus lebih lama dari biasanya. Itulah mengapa para pekerja lembur sering mengonsumsi stimulan guna menjaga daya konsentrasinya. Akan tetapi, minuman stimulan ini tak bisa dikonsumsi berlebihan sebab dapat mengganggu sistem tubuh. Sebut saja kasus Mita Diran, seorang copywriter muda di sebuah perusahaan periklanan yang tewas dikabarkan karena memaksakan bekerja sampai 30 jam lamanya. Saat lembur, Mita juga diketahui menggunakan minuman penambah energi atau stimulan berlebihan.

Perihal risiko inilah, sejauh mana sebenarnya stimulan ini aman dikonsumsi? Dokter spesialis gizi sebuah klinik, Samuel Oetoro mengatakan, minuman stimulan bisa saja diminum jika diperlukan. Sebab hampir tak ada makanan yang memiliki efek seperti stimulan. Meski begitu, kita tetap harus membatasi konsumsinya. “Batas amannya adalah tiga sampai empat cangkir, ingat, cangkir, bukanlah gelas,” tegas dari dokter berpraktik pada Siloam Hospital ini pada Senin (16/12/2013).

Minuman berkandungan zat stimulan yang bisa dikonsumsi pun tak sembarangan. Samuel menekankan stimulan yang dipilih yaitu yang tak mengandung karbohidrat simpleks layaknya gula tambahan serta lemak. Artinya, kopi instan dan minuman berenergi berperisa manis tak masuk kriteria minuman stimulan sehat menurut pendapat Samuel. Dia juga mengatakan, minuman stimulan terbaik yaitu kopi yang tanpa gula.

“Kopi tanpa tambahan gula murni hanyalah mengandung zat stimulan saja dalam hal ini kafein, tak ada tambahan karbohidrat maupun lemak,” terangnya. Disamping itu, minuman dengan kandungan kafein yang lain seperti halnya teh juga dapat dijadikan alternatif stimulan. Diminum tanpa gula pula tentunya.

Samuel juga mengatakan, stimulan penting guna menjaga rasa awas, akan tetapi bukan berarti konsumsi zat ini bisa menggantikan tidur. Manusia tetap butuh tidur dalam pemulihan tubuh. Maka dari itu, usai lembur seharian, sebaiknya para pekerja membayar hutang tidurnya pada esok hari. “Jangan sampai tidak tidur lebih dari satu hari,” pungkas Samuel. Konsumsi dari minuman stimulan berlebihan dapat mengganggu ritme jantung dan memicu serangan jantung. Saat ditambah pemanis, memunculkan risiko diabetes, hipertensi, serta penyakit lain.