Berita Bola – Real Madrid mengalami malam memalukan di markas Arsenal dalam leg pertama perempat final Liga Champions, Rabu (9/4/2025) dini hari WIB. Bermain di Emirates Stadium, Los Blancos tumbang dengan skor telak 0-3, membuat peluang lolos mereka semakin tipis. Thibaut Courtois menjadi salah satu yang paling menonjol meski kebobolan tiga gol.
Kiper asal Belgia itu tampil gemilang dengan lima penyelamatan penting. Sayangnya, dua gol Arsenal berasal dari tendangan bebas brilian Declan Rice, ditambah satu gol Mikel Merino yang menutup pesta. Courtois pun tak bisa menutupi kekecewaannya usai pertandingan.
Dalam wawancaranya, Courtois memberikan evaluasi tajam terhadap performa timnya. Ia juga menyisakan optimisme untuk leg kedua di Santiago Bernabeu. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Courtois mengakui bahwa Arsenal tampil lebih dominan, terutama dalam tekanan dan permainan antar-lini. Madrid sempat bertahan baik di babak pertama dan bahkan punya peluang lewat serangan balik.
Namun, situasi berubah drastis di babak kedua. Courtois menyebut timnya kehilangan kontrol permainan dan tidak bisa mempertahankan ketenangan saat menguasai bola. Dua gol Arsenal dari tendangan bebas semakin memperburuk keadaan.
“Arsenal kuat, mereka menekan dengan baik dan bermain bagus di antara lini. Di babak pertama kami bertahan solid dan menciptakan bahaya lewat serangan balik. Tapi di babak kedua, kami lupa cara bermain bagus. Saya tidak bilang kami panik, tapi kami tidak tenang dengan bola,” ujar Courtois, seperti dikutip dari Diario AS.
Courtois menyoroti dua pelanggaran yang berujung pada gol tendangan bebas Arsenal. Menurutnya, kedua pelanggaran tersebut sebenarnya bisa dihindari karena tidak terjadi dalam situasi berbahaya.
Ia juga mengaku sudah menyusun tembok dengan baik, tetapi tendangan Rice terlalu sempurna. Courtois mengambil tanggung jawab atas kebobolan tersebut, meski merasa tembok sebenarnya bisa diperkuat.
“Saya tahu saya akan bekerja keras. Mereka tim yang menyerang dengan baik. Dalam pelanggaran itu, saya pikir tembok sudah rapi. Saya selalu menambah satu pemain agar bola tidak lolos. Tapi tendangan mereka terlalu bagus,” jelasnya.
Meski tertinggal agregat 0-3, Courtois tetap yakin Madrid punya peluang untuk membalikkan keadaan. Ia menekankan pentingnya belajar dari kesalahan dan memperbaiki performa di leg kedua.
Kiper berusia 31 tahun itu juga percaya bahwa gol cepat bisa mengubah kompleksitas pertandingan. Dengan dukungan suporter di Bernabeu, Madrid berpeluang menciptakan keajaiban.
“Skor 0-3 memang berat, tapi kita harus percaya pada tim ini. Saya pikir itu mungkin. Kesalahan harus dibenahi, dan kami harus mencoba menang. Jika bisa mencetak dua gol cepat, yang ketiga akan datang dengan sendirinya,” tegas Courtois.