22 Apr 2025, Tue

Terancam Gagal Ikuti SNBP 2025, Ratusan Siswa SMK Negeri 10 Medan Protes Di Depan Sekolah

Nasional – Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 10 Medan melakukan aksi protes di halaman sekolah yang terletak di Jalan Cikditiro, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Kamis (6/2/2025) pagi. Mereka memprotes keterlambatan penginputan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang mengancam kesempatan mereka mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri.

Para siswa membentangkan spanduk yang menyuarakan kekecewaan mereka atas kelalaian pihak sekolah dalam menginput data PDSS. Mereka merasa perjuangan mereka selama ini sia-sia karena data mereka terlambat dimasukkan. Lebih dari seratus siswa menganggap keterlambatan penginputan data ini sebagai faktor utama yang mengancam kelolosan mereka dalam seleksi SNBP 2025.

Selain itu, sejumlah orang tua murid juga datang untuk menyampaikan kekecewaan mereka kepada pihak sekolah, mengingat anak-anak mereka telah berusaha keras untuk belajar dengan tujuan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri. Sebanyak 140 siswa SMK Negeri 10 Medan diperkirakan terancam gagal mengikuti seleksi SNBP 2025.

Bernadeta, salah satu siswi kelas 12, mengungkapkan rasa kecewanya karena perjuangannya sejak kelas satu hingga kelas tiga terancam gagal. Bernadeta mengungkapkan pada 31 Januari 2025, ia sempat menemui operator PDSS untuk menanyakan status penginputan data, namun operator memberikan alasan yang tidak memadai dan tidak dapat memberikan kepastian.

“Saya datang pada 31 Januari sekitar pukul 11.00 atau 12.00 WIB, menanyakan apakah data kami sudah final, tetapi operator bilang tenang saja, sudah diproses, padahal waktu itu sudah hampir 12.00 dan penutupan pukul 15.00. Saat saya datang lagi sekitar pukul 14.00, operator mengatakan masih ada masalah teknis,” jelas Bernadeta.

Para siswa meminta pihak sekolah bertanggung jawab atas kelalaian ini, yang telah menghalangi mereka untuk mengikuti jalur SNBP 2025 yang sangat diharapkan. Mereka berharap pihak sekolah bisa memberikan solusi agar 140 siswa yang terancam ini dapat tetap mengikuti seleksi.

Sementara itu, Oktavia, salah satu orang tua siswa yang terdampak, berharap kepada Presiden Prabowo Subianto dan pihak panitia SPTN untuk memperpanjang waktu pengisian PDSS agar anak-anak mereka masih bisa mengikuti SNBP.

“Harapan saya kepada Pak Prabowo dan panitia SPTN, mohon diperpanjang waktu pengisian PDSS di sekolah ini agar anak-anak bisa mengikuti SNBP, karena mereka sangat kecewa,” ujar Oktavia dengan harapannya.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *