Tempat Misteri – Blank 75 Semeru, Sering Bikin Pendaki Tersesat

Sudah menjadi impian banyak orang untuk mendaki ketinggian Gunung Semeru yang ada Jawa Timur. Unsur kepuasan menjadi alasan inti demi menaklukkan gunung paling tinggi se-Jawa tersebut. Bagi pendaki, lokasi Blank 75 sudah tak asing lagi. Malah jalur pada titik itu menjadi titik yang wajib diantisipasi pendaki, sebab jika tak bersiap, petaka menghadang. Blank 75 kerap meminta korban, utama ketika pendaki menuruni puncak Mahameru.

Ayu Dewi Utari, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengatakan bahwa Blank 75 adalah jalur yang dilewati para pendaki baik yang naik ataupun turun. Blank 75 punya keistimewaannya sendiri, sebab pada jalur ini ada 2 arah yang dapat dilewati. “Ada ke kanan dan ada ke kiri. Si pendaki pun harus pas memilihnya,” kata Ayu saat berbincang, Kamis (13/8/2015).

Pilihan ini bisa amat menentukan pasalnya kalau memilih jalur kanan, pendaki akan disambut dengan jalur landai yang nyaman dilewati. Dan sebaliknya, di jalur kiri, pendaki mendapati jalan yang terjal lagi sempit. Jangan salah, sambung Ayu, malah jalur kanan-lah yang kerap makan korban. Sebab di jalur ini, pada kedua sisi jalur setapaknya ada jurang berkedalaman lebih dari 10 meter. “Namun di jalur sebaliknya, walau jalan terjal, tetapi itu merupakan jalur yang benar untuk sampai ke pos bawah,” terang Ayu.

Ternyata, pencarian Daniel (31), pendaki yang dilaporkan hilang difokuskan juga pada Blank 75. Diduga Daniel tersesat pada jalur ini. “Pencarian terhadap Daniel juga ada di sana,” kata Ayu. Ia mengaku bahwa rambu-rambu dipasang pada sepanjangan jalur pendakian. Terkait adanya insiden pendaki tersesat maupun mengalami musibah yang lebih berat, Ayu mengaku dalam sebagian besar insiden ini diketahui korban terpisah dari rombongan, ataupun memilih berjalan sendirian.

“Lalu di Blank 75 ini mereka kebingungan. Kemungkinan lantaran fisik yang kelelahan serta suhu minus 0 derajat yang amat besar pengaruhnya,” ujarnya lagi. Pihaknya pun mengimbau kepada pendaki supaya tetap waspada saat melakukan pendakiannya. Keselamatan tetap yang terpenting, walau punya nyali besar. “Daripada nantinya ada masalah,” pungkasnya.