Teknologi Terpanas – Promosi Windows 8.1 Telan Biaya Rp 4,5 Triliun

Pada kali ini pihak Microsoft harus rela mengeluarkan biaya sebesar  405 juta Dollar Amerika atau sekitar sejumlah Rp 4,5 triliun guna menunjang pemasaran dari produk sistem operasi (OS) terbarunya yaitu, Windows 8.1. Jumlah anggaran tersebut rinciannya adalah, Rp 3,05 triliun dialokasikan untuk pemasaran dan operasional, dan Rp 1,45 triliun digunakan untuk insentif.

Jumlah dari anggaran dana tersebut tercatat telah melebihi jumlah yang dianggarkan Microsoft pada tahun 2012 saat memasarkan  windows 8 yang menoreh angka US$ 241 juta atau senilai Rp 2,7 triliun. Diberitakan bahwa tujuan utama Microsoft memberikan alokasi dana lebih yaitu untuk mendongkrak penjualan produk tablet berbasis Windows.

Memasuki akhir tahun, Microsoft tercatat telah berhasil menjual 16 juta tabletnya ke seluruh penjuru dunia. Microsoft juga telah bekerja sama dengan sebuah perusahaan retail elektronik Best Buy guna mendirikan 600 toko dan tersebar di berbagai negara. Raksasa produsen peranti lunak dari Amerika Serikat itu berharap Windows 8.1 dapat meningkatkan jumlah angka penjualan tabletnya. Penjualan tablet yang berbasis Windows sempat mengalami penurunan di tahun 2012, sesaat usai diluncurkannya sistem operasi Windows 8.

Meski Windows 8.1 diberitakan sudah tersedia mulai bulan lalu, diketahui bahwa tidak semua komputer personal yang akan dipasarkan ke seluruh dunia dapat dilengkapi dengan update dari sistem operasi teranyar itu. Situs Winsupersiter telah melaporkan, hanya sejumlah 20 persen komputer personal pada retail Best Buy yang sudah menggunakan oleh Windows 8.1. Selain itu, beberapa tablet merek kenamaan, seperti halnya Dell Venue 8 Pro, Asus T100, dan juga Nokia Lumia 2520 diharapkan dapat menggunakan Windows 8.1. Beberapa produk dengan seri lebih lama diberitakan akan mendapat update sistem operasi tersebut.

Strategi Microsoft untuk mendorong penjualan perangkat bergerak menjadi bukti perusahaan itu sedang berfokus menggarap pengembangan lintas peranti, baik perangkat lunak maupun keras. Ketatnya kompetisi pasar, baik itu yang melibatkan adanya perangkat murah berbasis Android atau kelas atas pada platform iOS, mau tidak mau membuat Microsoft tergerak untuk meningkatkan keyakinan pasar akan kualitas dari Windows.