Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Teknologi – Resiko Isi Daya Ponsel dari Laptop

2 min read

Raksasa antivirus Kaspersky menjelaskan beberapa kemungkinan terburuk apabila pengguna mengisi daya baterai ponsel menggunakan laptop. Sepeti yang diketahui bahwa selain menggunakan adaptor khusus serta power bank, mengisi baterai ponsel memang dapat pula dilakukan dengan menghubungkan kabel USB pada port yang tersedia di laptop maupun desktop PC. Nyatanya, cara ini justru bisa membuka celah keamanan yang mungkin saja disusupi oleh kaum peretas.

Berdasar hasil studi yang dilaksanakan Kaspersky Lab, diketahui bahwa saat sebuah ponsel terhubung ke komputer, maka ada data yang ditransfer seketika ketika kedua perangkat itu melakukan proses pengenalan antar perangkat. Ada data yang berpindah dari ponsel ke komputer antara lain nama perangkat, produsen pengembang perangkat, jenis perangkat, data nomor seri, informasi terkait firmware, informasi perihal sistem operasi, sistem file ataupun daftar file serta ID chip elektronik.

Walau data yang berpindah dari ke ponsel ke komputer bisa saja berbeda-beda tergantung pada jenis perangkat, pihak Kaspersky Lab menegaskan bahwa tiap smartphone memiliki sebuah set informasi mendasar yang identik alias sama. “Saat ini smartphone nyaris selalu menemani sang pemilik, dan perangkat itu akan memberikan identitas unik para penggunanya yang kemungkinan besar akan dimanfaatkan oleh pihak ketiga,” terang Kaspersky seperti yang dimuat oleh IBTimes.

Selain halnya komputer, mengisi ulang daya baterai ponsel lewat fasilitas umum pun juga dianggap sama bahayanya. Dalam ajang Black Hat 2014 yang lalu, salah seorang hacker sukses membuktikan hal itu. Ia menciptakan suatu program kecil yang sanggup menyusup dalam ponsel hanya lewat fasilitas pengisian ulang baterai umum. “Saya tak pernah mencolokkan ponsel saya pada stasiun pengisian daya umum. Anda tak akan pernah tahu apakah itu hanya mengisi baterai saja ataukah memang ada hal lainnya yang sedang terjadi,” ujar Billy Lau, seorang ilmuwan di Georgia Institute of Technology yang memimpin demonstrasi saat itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *