Berita Bola – Pelatih Barcelona, Hansi Flick, menyebut jika anak asuhnya kurang percaya diri saat bermain di jebakan offside melawan Club Brugge pada Liga Champions (UEFA Champions League) 2025-2026.
Pertandingan pekan keempat Liga Champions 2025-2026 antara Club Brugge vs Barcelona digelar di Stadion Jan Breydel. Duel Club Brugge vs Barcelona dengan skor sama kuat, 3-3, saat wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga.
Tiga gol Club Brugge diciptakan oleh Nicolo Tresoldi (6′) dan Carlos Forbs (17′, 63′), sedangkan gol-gol Barcelona dicetak Ferran Torres (8′), Lamine Yamal (61′), dan gol bunuh diri Christos Tzolis (77′).
Berkat hasil ini, Barcelona tertahan di peringkat 11 dengan tujuh poin. Di sisi lain, Club Brugge harus puas berada di posisi 22 dengan empat poin.
Pertemuan kedua tim langsung berjalan agresif sejak peluit awal dibunyikan. Club Brugge membuka keunggulan cepat melalui Nicolo Tresoldi pada menit keenam, memanfaatkan transisi serangan kilat yang dipimpin Carlos Forbs.
Namun, Barcelona mampu merespons cepat melalui gol Ferran Torres yang menerima umpan Fermin Lopez dua menit berselang.
Tuan rumah kembali unggul di menit ke-17 lewat sepakan Carlos Forbs yang menyelesaikan umpan silang Christos Tzolis.
Masuk ke babak kedua, Hansi Flick melakukan perubahan dengan memasukkan Robert Lewandowski dan Dani Olmo untuk menambah kreativitas serangan.
Perubahan itu membuahkan hasil ketika Lamine Yamal mencetak gol cantik pada menit ke-61.
Namun, Forbs kembali membuat Brugge unggul dua menit kemudian. Drama berlanjut saat umpan Yamal mengenai kepala Christos Tzolis dan bersarang ke gawang sendiri, membuat skor menjadi 3-3.
Club Brugge sempat mencetak gol tambahan di masa injury time, tetapi dianulir wasit. Pelatih Barcelona, Hansi Flick, menilai timnya belum menunjukkan kepercayaan diri ideal ketika mempertahankan garis pertahanan tinggi.
“3-3 memang bukan hasil terbaik, tetapi Club Brugge bermain sangat, sangat baik,” ungkapnya.
“Kami akan terus mempertahankan lini pertahanan tinggi kami dan berupaya memperbaikinya.”
Flick menyebut masalah utama terletak pada eksekusi jebakan offside yang tidak sekuat musim lalu.
“Musim lalu, kami tidak akan kebobolan gol pertama itu. Kami tidak memiliki kepercayaan diri yang sama saat bermain di jebakan offside. Kami tidak akan mengubah cara bertahan kami,” tegas Hansi Flick.
Flick juga menyoroti koordinasi lini tengah yang dinilai kurang agresif dalam pressing. “Di lini tengah, kami tidak menekan dengan baik, dan sulit untuk bertahan melawan pemain-pemain mereka yang cepat,” kata Flick.
Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh. “Kami perlu menganalisis hasil undian dan melihat di mana kami bisa meningkatkannya,” pungkasnya.
