Skip to content
Kabaraku
Menu
  • Home
  • Nasional
  • Berita Bola
  • Selebriti
  • Mancanegara
  • Kesehatan
Menu

Tak Terdaftar Di Dapodik, 107 Guru Honorer Di Jakarta Dipecat

Posted on 18/07/2024

Nasional – Budi Awaludin yang merupakan Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta angkat bicara mengenai pemecatan 107 guru honorer. Dinas Pendidikan berdalih jika guru honorer itu tidak terdaftar di Dapodik serta diangkat tanpa seleksi yang jelas maka harus ditertibkan.

Menurut Budi, para guru honorer ini diangkat oleh kepala sekolah dan dibayar menggunakan dana BOS. Hal ini menimbulkan kejanggalan yang ditemukan oleh BPK pada 2023.

Saat ditemui di gedung Balai Kota Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2024) sore, Budi Awaludin membantah pihaknya telah melakukan pemecatan terhadap 107 guru honorer. Menurutnya, mereka hanya ditertibkan karena tidak sesuai dengan prosedur saat dilakukan seleksi maupun pengangkatannya.

“Jadi sebenarnya bukan dipecat. Maksudnya, konotasi dipecat itu kalau Dinas Pendidikan mengangkat guru dengan seleksi yang sudah disesuaikan dan kemudian diberhentikan. Nah, kondisinya adalah guru honorer ini diangkat oleh kepala sekolah dan dibayar dengan dana BOS tanpa seleksi yang jelas, dengan subjektivitas mereka dan tidak sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan,” kata Budi.

Budi menambahkan, guru honorer tidak tercatat sebagai anggota Dinas Pendidikan karena proses seleksi dan pengangkatan dilakukan di luar pengetahuan Dinas Pendidikan dan hanya dilakukan oleh kepala sekolah saja.

“Kami sudah informasikan sejak jauh hari, dari 2017 dan bahkan pada 2022 pun sudah kami informasikan agar tidak mengangkat guru honorer. Namun, dalam praktiknya, ada beberapa kepala sekolah yang tetap mengangkat guru honorer yang dibiayai oleh dana BOS,” tambahnya.

Budi menjelaskan, dalam Permendikbud, dana BOS untuk guru harus memenuhi 4 kriteria. Pertama, mereka bukan ASN. Kedua, mereka terdata dalam Dapodik. Ketiga, mereka mempunyai NUPTK. Keempat, tidak ada tunjangan guru.

“Dari keempat kriteria tersebut, ada dua yang tidak dimiliki, yaitu mereka tidak terdata dalam Dapodik dan mereka tidak memiliki NUPTK,” kata Budi.

Larangan pengangkatan guru honorer sejatinya sudah disosialisasikan sejak 2017. Namun, menurut Budi, masih ada kepala sekolah yang bandel dan tidak taat aturan.

“Apa yang dilakukan oleh kepala sekolah selama ini, yaitu mengangkat para guru honorer, tidak sepengetahuan Dinas Pendidikan dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Pengangkatannya tidak dipublikasikan dan bersifat subjektif,” kata Budi.

“Memang jumlahnya tidak terlalu banyak, jika satu sekolah hanya satu atau dua, namun jika sekolahnya banyak, pengaruhnya menjadi signifikan. Jadi, ini bukan pemecatan, kami melakukan penataan dan penertiban agar para guru benar-benar tertib,” jelasnya.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sponsor By :

Berita Terkini :

  • JPU Tuntut Hukuman Mati Pada Terdakwa Kasus Pembunuhan Kakak Kandung Sekeluarga Di Kediri 07/07/2025
  • Cari Striker Baru, MU Ingin Datangkan Striker Dari Liga Arab Saudi 07/07/2025
  • Tersingkir Dari Piala Dunia Antarklub, Ini Permintaan Pep Guardiola Pada Manchester City 07/07/2025
  • Untuk Mengatasi Banjir, Pemkot Cimahi Bakal Bongkar Pintu Air Dan Bangunan Liar 04/07/2025
  • Ismail Ditangkap Polisi Gara-gara Curi Motor, Tunangan Batalkan Rencana Pernikahan 04/07/2025
  • Real Madrid Dan Barcelona Dapat Keistimewaan Khusus Berkat Aturan Baru Copa del Rey 04/07/2025
  • Eks Gubernur Sumsel Alex Noerdin Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pasar Cinde 04/07/2025
  • Sopir Truk Kabur Ke Temanggung Usai Tabrak Mahasiswi Di Banjarbaru 04/07/2025
  • Ternyata Alejandro Garnacho Tidak Laku Dijual MU 04/07/2025
  • Direktur UD Mabruq Ditahan Karena Terlibat Korupsi Penyertaan Modal Di Bangkalan 04/07/2025
©2025 Kabaraku | Design: Slot Gacor Indonesia