Nasional – Polresta Ambon bersama Direktorat Samapta Polda Maluku dan Satuan Brimob menggelar patroli gabungan di Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, untuk memastikan situasi keamanan tetap kondusif pascakonflik antarwarga di wilayah tersebut.
Wakapolresta Ambon AKBP Nur Rahman menyampaikan patroli ini melibatkan puluhan personel dari berbagai satuan, termasuk Samapta dan Brimob. Petugas menyisir sejumlah titik rawan, berdialog dengan masyarakat, dan memberikan imbauan terkait kamtibmas.
“Patroli ini dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat sekaligus mencegah terjadinya gangguan kamtibmas,” ujar Nur Rahman dalam keterangannya di Ambon, Sabtu (13/9/2025) dikutip dari Antara.
Ia juga mengingatkan warga agar menjaga kerukunan, tidak mudah terprovokasi isu yang dapat memicu perpecahan, dan segera melapor kepada pihak kepolisian jika menemukan potensi gangguan keamanan.
Nur Rahman menegaskan patroli semacam ini akan terus digelar secara rutin di berbagai wilayah, termasuk Haruku, sebagai bentuk komitmen Polresta Ambon menjaga stabilitas keamanan sekaligus mempererat hubungan dengan warga.
Sementara itu, Kapolda Maluku Irjen Pol Dadang Hartanto menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti kasus penganiayaan yang memicu bentrokan antarwarga di perbatasan Negeri Kabauw dan Negeri Kailolo, Pulau Haruku, melalui proses hukum yang tegas.
“Proses hukum adalah langkah pertama yang akan kami ambil, dan itu tidak bisa ditawar,” tegas Dadang.
Ia menambahkan, penegakan hukum akan dilakukan sesuai prosedur dengan berlandaskan bukti yang sah, termasuk keterangan saksi yang relevan.
“Minimal harus ada dua alat bukti yang kami temukan. Karena itu kami meminta kerja sama masyarakat. Kita semua sepakat bahwa hukum harus ditegakkan dengan tegas, tetapi prosesnya harus sesuai aturan karena membawa seseorang ke pengadilan memerlukan bukti yang kuat,” jelasnya.
Sebelumnya, bentrokan antarwarga Kabauw dan Kailolo pada Selasa (9/9/2025) dipicu oleh penganiayaan terhadap seorang warga Kabauw oleh orang tak dikenal di depan Pelabuhan Feri Wainana. Insiden tersebut menewaskan satu orang dan melukai lima lainnya.
