Mancanegara – Serangan drone yang dilancarkan pihak Ukraina ke wilayah Rusia menghancurkan depot amunisi di kawasan Tver pada Hari Rabu, kata sumber dari Dinas Keamanan Ukraina, mengakibatkan terjadinya ledakan besar berkekuatan gempa.
Pesawat nirawak Ukraina menargetkan gudang yang dioperasikan Kementerian Pertahanan Rusia di kota Toropets, yang menyimpan sistem rudal taktis Iskander, sistem rudal taktis Tochka-U, bom udara berpemandu, dan amunisi artileri, kata sumber tersebut kepada CNN, seperti dikutip 19 September 2024.
Kebakaran besar terjadi dari puing-puing pesawat nirawak yang ditangkis oleh pertahanan udara setempat, kata pemerintah daerah, mendorong Gubernur Wilayah Tver Igor Rudenya, untuk memerintahkan evakuasi sebagian wilayah tersebut pada Rabu dini hari.
“Musuh menghantam sebuah depot amunisi di daerah Toropets,” kata Yuri Podolyaka, blogger militer pro-Rusia kelahiran Ukraina.
“Semua yang bisa terbakar sudah terbakar di sana (dan meledak),” sambungnya.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang berbicara dalam pidato video malam memuji hasil serangan tersebut tanpa merujuk secara spesifik pada target.
“Hasil yang sangat penting telah dicapai tadi malam di wilayah Rusia dan tindakan seperti itu melemahkan musuh,” kata Presiden Zelensky, melansir Reuters 19 September.
“Saya berterima kasih kepada semua orang yang terlibat. Ketepatan seperti itu benar-benar menginspirasi,” sambungnya.
Dia berterima kasih kepada dinas keamanan SBU, dinas intelijen HUR, dan Pasukan Operasi Khusus.
Pemantau gempa bumi sekarang percaya ledakan dari serangan pesawat nirawak tersebut mungkin telah menghasilkan aktivitas seismik.
Ben Dando, seismolog di yayasan penelitian seismologi Norwegia NORSAR mengatakan kepada CNN, sensornya “mendeteksi sinyal seismik, berkekuatan 2,5 hingga 2,8, di Rusia barat laut yang tampaknya terkait dengan serangan pesawat nirawak yang dilancarkan oleh Ukraina.”
NORSAR, yang telah menggunakan monitor seismik sejak 2022 untuk mengevaluasi dampak perang di Ukraina, saat ini sedang menganalisis data awal untuk menangkap dampak ledakan sepenuhnya, Dando menambahkan.