Nasional – Seorang pria bernama Stevanus Pikindu Sreman diduga dianiaya oleh dua orang pelaku hingga tewas di depan Asrama Koramil, Kabupaten Jayapura, Papua, Minggu (13/7/2025) sekitar pukul 11.00 WIT.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Jayapura Ajun Komisaris Polisi (AKP) Alamsyah Ali membenarkan kejadian tersebut.
“Iya benar, kejadian tragis ini pertama kali dilaporkan oleh warga kepada pihak kepolisian,” dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu malam.
Awalnya, setelah mendapatkan informasi tersebut, personel Satuan Reskrim bersama Unit Identifikasi segera menuju ke lokasi kejadian untuk mengecek secara langsung.
Kata Alamsyah, saat tiba di lokasi kejadian (TKP), korban ternyata telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari oleh seorang saksi.
“Dari hasil keterangan saksi dan pemeriksaan di lokasi, diketahui bahwa korban dianiaya secara brutal sebelum akhirnya meninggal dunia,” jelasnya.
Menurut Alamsyah, berdasarkan keterangan saksi kepada penyidik, dirinya sempat diminta korek api oleh seseorang berinisial KH. Orang tersebut kemudian mengaku bahwa ia baru saja memukul seseorang sambil menunjuk ke arah seberang jalan.
Saat saksi menyeberang, ia melihat korban sedang tergeletak di atas meja dan masih dalam posisi dipukul oleh pelaku lainnya berinisial MP.
Namun, setelah melihat kehadiran saksi, pelaku langsung menghentikan aksinya dan pergi meninggalkan korban dari lokasi tersebut.
“Saksi yang melihat kondisi korban yang kritis dan sulit bernapas segera meminta bantuan kendaraan dan membawa korban ke RSUD Yowari. Sayangnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan,” jelasnya.
Alamsyah mengatakan, saat ini, kedua terduga pelaku telah diketahui identitas serta alamatnya. Pihak kepolisian akan terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini untuk menuntaskan proses penyidikan.
“Kami pihak kepolisian menegaskan akan menangani kasus ini secara profesional dan memastikan hukum serta keadilan ditegakkan,” ujarnya.
Dia menyatakan, untuk mencegah potensi konflik lanjutan, pihak kepolisian juga telah melakukan pendekatan persuasif terhadap keluarga korban agar tidak terjadi aksi balasan atas kejadian tersebut.
“Kami pastikan kasus ini akan kami tuntaskan. Identitas pelaku sudah kami kantongi dan proses hukum akan terus berjalan,” tegas Alamsyah.