Nasional – Seorang pemuda bernama Arjuna Tamaraya (21) tewas dikeroyok oleh lima orang warga setempat saat beristirahat di Masjid Agung, Kota Sibolga, Sumatera Utara, pada Jumat (31/10/2025).
Ironisnya, setelah kejadian, salah satu pelaku mengambil uang korban yang hanya tersisa sebesar Rp 10.000. Kasat Reskrim Polres Sibolga, AKP Rustam E Silaban, menyampaikan bahwa pihaknya telah menangani kasus ini.
Lima pelaku yang terlibat, berinisial ZP (57), HB (46), SSJ (40), REC (30), dan CLI (38), telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
“Mereka dijerat dengan Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) KUHP, tentang pembunuhan atau kekerasan bersama yang mengakibatkan kematian. Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara,” ujar Rustam dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/11/2025).
Rustam menjelaskan, salah satu tersangka, SSJ, dikenakan pasal tambahan terkait pencurian, karena mengambil uang milik korban sebesar Rp 10.000 saat proses penganiayaan berlangsung.
“Pelaku berinisial SSJ diduga mengambil uang Rp 10.000 dari saku celana korban sehingga padanya dikenakan tambahan Pasal 365 ayat (3) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian,” tambah Rustam.
Rustam mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula sekitar pukul 01.30. Korban datang ke masjid dengan niat untuk beristirahat di teras. Ia kemudian meminta izin kepada ZP, tetapi ditolak.
“Beberapa saat kemudian, ZP melihat korban tetap beristirahat di dalam masjid tanpa izinnya. Merasa tersinggung, ZP kemudian memanggil empat orang lainnya, termasuk pelaku HB, SSJ, REC, dan CLI,” jelas Rustam.
Para pelaku kemudian memukul korban di dalam masjid dan menyeretnya keluar dalam keadaan tak berdaya.
“Kepala korban juga terbentur anak tangga masjid. Tidak berhenti di situ, korban juga dipijak dan dilempar menggunakan buah kelapa oleh salah satu pelaku hingga mengalami luka parah di bagian kepala,” tambahnya.
Korban kemudian dibiarkan tergeletak di area parkir dan ditemukan oleh warga. Ia dibawa ke RSUD Dr FL Tobing Sibolga, tetapi sayangnya nyawanya tidak tertolong.
“Pada Sabtu (1/11/2025) pukul 05.55 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka berat di kepala,” kata Rustam.
Polisi menangkap kelima tersangka tidak lama setelah penganiayaan terjadi, dalam waktu kurang dari 24 jam.
“Tersangka ZP dan HB berhasil diamankan tak lama setelah peristiwa terjadi. Kemudian, tiga tersangka lainnya, yaitu SSJ, REC, dan CLI, juga berhasil ditangkap di wilayah Sibolga dan sekitarnya,” ungkapnya.
Kasi Humas Polres Sibolga, AKP Suyatno menjelaskan mengenai motif penganiayaan. Pelaku tersinggung ketika korban tidak mengindahkan perintahnya untuk tidak beristirahat di masjid.
“Sudah dilarang, tetapi korban tetap istirahat di situ dan dilarang kembali,” kata Suyatno saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Selasa (4/11/2025).
Suyatno menjelaskan, tidak ada larangan bagi siapapun untuk beristirahat di masjid. Larangan yang dilakukan oleh para pelaku adalah inisiatif mereka sendiri, meskipun mereka bukan pengurus masjid.
“Mereka ini pemuda setempat dan ini murni kriminal,” tegasnya.
Berdasarkan kartu identitasnya, korban merupakan warga Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Pihaknya masih belum mengetahui tujuan korban, tetapi ia datang ke masjid hanya untuk beristirahat.
“Itu kita gak tahu (korban mau ke mana), tapi tujuan dia mau istirahat di masjid,” ungkap Suyatno.