15 Apr 2025, Tue

Sempat Viral, Oknum Pendaki Yang Nekat Mendaki Gunung Semeru Saat Tutup Akhirnya Minta Maaf

Nasional – Oknum pendaki Gunung Semeru yang diduga mendaki melalui jalur ilegal di tengah penutupan jalur pendakian kini muncul ke publik.

Mereka, yang berjumlah tujuh orang, menyampaikan permintaan maaf dan mengaku siap untuk menerima konsekuensinya, bertempat di kantor Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Malang, Selasa (25/2/2025) kemarin.

Adapun ketujuh oknum pendaki itu yakni pria berinisial S asal Yogyakarta, IM asal Pasuruan, TR dari Klaten, JS dari Boyolali, TS dari Sukoharjo, Sr dari Karanganyar, dan MA dari Solo.

“Kami bertujuh melakukan pendakian ke Gunung Semeru melalui jalur ilegal. Kami menyesal atas tindakan kami tersebut. Tindakan kami tidak benar dan tidak patut dicontoh,” katanya saat menyampaikan klarifikasi, Selasa (25/2/2025).

Ia juga meminta maaf kepada seluruh pihak yang dirugikan serta kegaduhan yang timbul atas perbuatan mereka.

“Sebagai bentuk tanggung jawab kami, kami akan melakukan penanaman 20 bibit pohon per orang,” tuturnya.

Pranata Humas BB TNBTS, Endrip Wahyutama menyampaikan bahwa klarifikasi itu dilakukan setelah ketujuh oknum pendaki memenuhi panggilan BB TNBTS dalam rangka pemeriksaan, Selasa kemarin.

“Berdasarkan hasil keterangan para oknum, mereka mengakui memang telah melakukan pendakian ke Puncak Gunung Semeru melalui jalur ilegal, melanggar batas aman pendakian (Puncak Gunung Semeru), dan membuat informasi tidak benar serta menyebarkannya di media sosial,” ungkapnya melalui pesan singkat, Rabu (26/2/2025).

Endrip menyebut, sebelumnya BB TNBTS melakukan penelusuran kepada para oknum pendaki itu pasca-rekaman video mereka tersebar di media sosial, yang menunjukkan mereka sedang berada di puncak Mahameru di tengah jalur pendakian Gunung Semeru yang sedang tutup.

“Surat panggilan kami layangkan dua kali. Pertama pada 17 Februari 2025 lalu, hanya empat oknum yang memenuhi panggilan kami, dan kemarin tujuh orang oknum pendaki ini akhirnya kembali memenuhi panggilan kami,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, rekaman video tujuh orang pendaki berada di puncak Mahameru tersebar di media sosial.

Rekaman video itu diunggah oleh akun Instagram @jejakpendaki pada Selasa (21/1/2025). Para pendaki itu diduga mendaki Gunung Semeru melalui jalur ilegal pada 18 Januari 2025 lalu.

Berdasarkan penelusuran BB TNBTS, para oknum pendaki itu mendaki melalui jalur ilegal, sebab selama penutupan, petugas BB TNBTS tidak menemukan adanya rombongan para pendaki tersebut di jalur legal.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *