Selebritis – Peretas Foto Bugil Artis Dihukum 18 Bulan Penjara

Peretas yang telah mencuri foto bugil selebriti perempuan pada tahun 2014 silam telah dijatuhi hukuman 18 bulan di penjara federal. Pihak yang berwenang mengumumkan bahwa pria bernama Ryan Collins yang berusia 36 tahun telah mulai diadili pada bulan Mei silam.

Pria asal Pennsylvania tersebut mengaku telah bersalah atas tuduhan peretasan federal dan mengaku telah melakukan penipuan selama dua tahun untuk mendapatkan password dari sedikitnya 100 orang, termasuk aktor Jennifer Lawrence dan Aubrey Plaza serta penyanyi Rihanna dan Avril Lavigne.

Modus penipuan dari Collins ini dengan cara menipu sejumlah selebriti untuk memberikan username serta password dengan menggunakan email palsu yang tampak seperti email yang berasal dari Apple dan Google.

Jaksa Pennsylvania, Bruce Brandler mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (27/10) kemarin bahwa Collins kemudian melakukan pencurian tentang informasi pribadi termasuk foto-foto bugil dari targetnya, yang sebagian besar target adalah para pekerja di industri hiburan Amerika Serikat.

“Dalam beberapa kasus, Collins menggunakan sebuah software untuk mengunduh seluruh isi file yang tersimpan di Apple iCloud korban. Ia kemudian melakukan ancaman kepada korbanya untuk memberikan sejumlah uang jika foto telanjang korban tidak ingin disebarkan,” kata Brandler.

Para penyelidik menemukan bahwa Collins telah memperoleh akses ke setidaknya 50 akun Apple iCloud dan 72 akun Gmail, yang sebagian besar merupakan akun dari selebritis wanita terkenal.

Pada bulan Agustus 2014 silam, sejumlah gambar dari sekitar lebih dari 100 aktris, penyanyi dan orang terkenal lainnya yang keseluruhannya adalah seorang wanita telah diposting secara online, yang sebagian besat telah dikonfirmasi dan dikutuk oleh para selebriti dan sebagian lainnya menganggap bahwa foto tersebut adalah palsu.

Sejumlah selebritis juga melakukan kritik terhadap Apple setelah diyakini gagal untuk menjaga keamanan informasi pribadi di layanan iCloudnya, dan perusahaan itu mengatakan bawah pihaknya telah menderita setelah mendapatkan serangan yang menargetkan username dan password akun pelanggan mereka.

Pada hari Kamis (27/10) kemarin kejaksaan Amerika Serikat mencatat bahwa penyidik FBI tidak menemukan bukti yang mengaitkan Collins dengan perilisan sejumlah foto dan informasi pribadi atau membagikan foto dan informasi tersebut ke pengguna internet lainnya.